Purbalingga – “Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi”.
Sepenggal kata bijak Panglima Besar Jenderal Soedirman, yang dibacakan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat pelepasan Kirab Merah Putih dalam rangka memperingati dan mengenang Kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman Tahun 2020 menyemangati peserta Kirab Merah Putih di Makodim 0702/Purbalingga, Selasa (4/2/2020).
Kegiatan Kirab Merah Putih dihadiri jajaran Forum Kooordinasi Pimpinan Daerah Purbalingga serta diikuti unsur TNI/Polri dan organisasi kemasayarakatan Purbalingga.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya, serta ucapan terima kasih atas gagasan terselenggaranya kegiatan ini,” tuturnya.
“Melalui kegiatan Kirab Merah Putih ini, diharapkan segenap masyarakat Purbalingga dapat mengenang dan meneladani sifat-sifat positif Panglima Besar Jenderal Soedirman. Diakui atau tidak, pengaruh nilai-nilai global yang sudah mendunia, ikut andil dalam membentuk jiwa nasionalisme. Ada kecenderungan saat ini, nilai kejuangan dan nasionalisme mengalami proses pelunturan”, terangnya.
“Nilai-nilai pragmatisme, konsumerisme dan hedonisme telah menjadi gaya hidup sehari-hari. Hal ini, tentunya menjadi keprihatinan kita bersama. Untuk itu, kegiatan kirab merah putih kali ini, sangat penting dan harus terus kita pertahankan serta dilanjutkan dari waktu ke waktu,” pintanya.
Sementara itu, Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Yudhi Novrizal S.I.P., M.Han. menegaskan, maksud dan tujuan pelaksanaan kirab merah putih merupakan bentuk kegiatan untuk mengenang kelahiran Panglima Besar Jenderal Soedirman.
“Karena Panglima Besar Jenderal Sudirman mulai lahir dan berkarier di Purbalingga, intinya kami mengajak seluruh lapisan masyarakat mengenang kembali jasa-jasanya. Karena Pak Dirman adalah salah satu pahlawan yang meninggalkan banyak kesan-kesan hingga sekarang tidak termakan zaman, sehingga harus kita ikuti,“ tuturnya.
Kirab Merah Putih dimulai start di Makodim 0702/Purbalingga dan akhiri finis di Gor Goentoer Djarjono yang dirangkai dengan persembahan Drama kolosal sejarah perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman serta Pengajian Akbar yang dilanjutkan Haul Panglima Besar Jenderal Soedirman dengan pembicara Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.