SRAGEN-Para mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Slamet Riyadi Surakarta memberi pelatihan pembuatan kria dari kain perca berupa kalung bermotif bunga.
Program Kreatifitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat itu dilakukan di Desa Cepoko Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Kegiatan tersebut untuk mengurangi limbah kain perca agar tidak dibakar tetapi menjadikannya bermanfaat.
“Limbah kain perca di Desa Cepoko cukup banyak, hampir mayoritas warga adalah penjahit, selain petani,” kata ketua PKM – Pengabdian Masyarakat Unisri Nathanael Timur Praba Mahardika, dalam siaran pers, baru-baru ini.
Dikatakan, penyelenggaraan pelatihan bertujuan untuk mengasah dan menggali potensi masyarakat desa setempat. Pelatihan kreativitas itu juga didasari kurangnya kemampuan masyarakat memanfaatkan limbah kain perca.
Menurut dia, limbah kain perca kalau dikelola dengan baik juga akan menghasilkan produk berdaya jual tinggi. Tapi ini masuh tergantung, bagaimana individu mengelolanya. Nah, pemberdayaan sisa dari industri penjahit akan dapat menjadi bahan baku industri Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), dalam pembuatan kria dari kain perca.
“Daur ulang kain ini juga melihat segi keindahan dan kenyamanannya agar memiliki peluang dan daya jual yang tinggi,” urainya.