Mengenal Ki Ageng Prawiro Rejoso, Tokoh Bersejarah dalam Silsilah Keraton.

Ki Ageng Prawiro Rejoso adalah orang tua dari Kanjeng Ratu Hamengku Buwono VI, permaisuri kedua dari Sultan Hamengkubuwana VI, dan kakek dari Sultan Hamengku Buwono VII. Setelah menjadi mertua Sultan Hamengkubuwana VI, beliau memperoleh anugerah gelar Kangdjeng Raden Tumenggung Harjonegoro. Ki Ageng Prawiro Rejoso wafat pada Rabu Kliwon, 10 Jumadilakir Ehe 1780 (1853 M), dan Nyai Ageng Prawiro Rejoso wafat pada Selasa Pahing, 29 Muharam Be 1784 (1857 M). Keduanya dimakamkan di Dusun Pengklik, Madurejo, Prambanan.

Silsilah Ki Ageng Prawiro Rejoso II

1. Raja Demak Bintoro I, Raden Patah, menikah dengan Ratu Panggung, putri Sunan Ampel, menurunkan Pangeran Seda Lepen.
2. Pangeran Seda Lepen menurunkan:
– Haryo Penangsang
– Garwa Panembahan Madiun
– Pangeran Haryo Mataram

Haryo Penangsang menurunkan Pangeran Laudan, yang kemudian menurunkan Pangeran Prataun II. Pangeran Prataun II menurunkan Kyai Tambakboyo I ing Pajang, yang menikah dengan putri Pangeran Benowo, dan menurunkan Kyai Tambakboyo ing Mataram. Kyai Tambakboyo II menurunkan Kyai Gadamustaka, yang kemudian menurunkan Kyai Tg Jiworogo. Kyai Tg Jiworogo menurunkan Tumenggung Tambakboyo III ing Djrebeng. Tg Tambakboyo III menurunkan Kyai Hemas, yang menurunkan Ki Demang Djojobali. Ki Demang Djojobali menurunkan Kyai Ngabehi Sutadirono, yang menurunkan Kyai Ngabehi Tirtodirono Panewu Gedong Kraton Surakarta. Kyai Ngabehi Tirtodirono menurunkan Kyai Ngabehi Prawiro Rejoso II, abdi dalem Wedono Kemasan Kraton Yogyakarta.

Silsilah Nyai Ageng Prawiro Rejoso II

Kanjeng Sunan Satmoto, Ratu Giri Kedaton, menikah dengan Nyai Ageng Ratu, putri dari Sunan Ampel Denta, dan berputra:
– Sunan Giri Dalem/Susuhunan Kidul, yang menikah dengan putri Sunan Mojogung, berputra:
– Kanjeng Susuhunan Giri Prapen, yang menikah dengan putri Pangeran Pangalasan, berputra:
– Pangeran Nrangboyo (Sunan Giri IV), yang berputra:
– Pangeran Nerangkusumo, yang berputra:
– Pangeran Paminggir, yang berputra:
– Pangeran Paminggir II, yang menikah dengan cucu Panembahan Juminah, berputra:
– Raden Paminggir, yang berputra:
– Raden Djojosuto, yang menikah dengan putri Pangeran Jungut ing Wonggo, berputra:
– Raden Djojosuto II, yang berputra:
– Mas Ronggowanengpati in Kadjiwan, yang berputra:
– Raden Adipati Djajaningrat, Patih Kraton Kasunanan Surakarta pada masa PB III – PB IV.

Patih Djajaningrat mempunyai dua istri dan berputra dari garwa putra Patih Sindurejo:
1. Raden Ngabehi Sumarejo
2. Raden Mayor Sumadirjo, yang berputra:
– R Retnodiluwih, garwa ampil Sinuwun PB VII
– BRAy Suryaningrat, yang menikah dengan KPP Suryaningrat (Putra Sunan PB V), menurunkan KPH Cokronagoro dan KPH Cokrodiningrat.
3. Raden Dirjowinoto, yang berputra:
– Raden Ngabei Prawirorejoso I, yang menurunkan Nyai Ageng Prawirorejoso II.

Nyai Ageng Prawiro Rejoso II menikah dengan Ki Ageng Prawirorejoso, menurunkan Kanjeng Ratu Sultan atau Kanjeng Ratu Ageng, yang menikah dengan Sultan HB VI, dan menurunkan:
– Sri Sultan Hamengkubuwana VII
– GKR Hangger
– GKR Pembayun
– GKR Hanom
– GPH Suryo Mataram
– GKR Ayu
– GPH Mangkubumi
– GKR Bendara
– GPH Buminoto
– GPH Puger
– GPH Suryoputro
– GPH Hanom

Sumber: Jejak Sejarah Mataram. [Lihat Sumber](https://www.facebook.com/share/p/WtVSjadXmA7WBDwj/?mibextid=oFDknk)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan