Solo – Keraton Surakarta Hadiningrat kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya Jawa melalui pemberian gelar kehormatan kepada individu yang berperan aktif dalam menjaga tradisi dan berkontribusi pada masyarakat. Salah satu penerima gelar terbaru, Setiawan S.M., M.Si , yang kini menyandang nama kehormatan Kanjeng Raden Aryo Setiawan Dirjonagoro, merasa bangga atas kepercayaan yang diberikan oleh Sinuwun PB XIII dan Kanjeng Gusti Ratu.
“Dengan gelar ini, saya berharap dapat bersinergi lebih erat dengan Keraton Surakarta dalam upaya nguri-uri (melestarikan) budaya Jawa dan terus berkontribusi dalam bidang sosial dan pendidikan,” ungkap Kanjeng Setiawan saat diwawancarai. Menurutnya, selain berfokus pada pelestarian budaya, ia bersama timnya aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Mulai dari pemberian bantuan sembako hingga bedah rumah, mereka juga memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim piatu di wilayah Solo Raya.
Tidak hanya terlibat dalam bidang sosial, Kanjeng Setiawan juga mendukung pendidikan melalui program-program peningkatan kemampuan literasi dan numerasi. “Kami terketuk untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal numerasi, dengan memberikan pelatihan kepada para guru dan tenaga pendidik,” tambahnya.
Selain kegiatan sosial dan pendidikan, Kanjeng Setiawan turut aktif dalam berbagai kegiatan ziarah budaya. “Kami telah melakukan ziarah ke makam-makam tokoh besar seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Gajah Mada. Ini merupakan bentuk penghormatan dan pengingat atas kontribusi mereka terhadap budaya Jawa,” tuturnya.
Pengageng Keraton Surakarta, KRA Rizki Baruna Ajidiningrat, menekankan pentingnya pelestarian budaya Jawa di kalangan generasi muda. “Harapannya, dengan diberikannya gelar kehormatan kepada Kanjeng Setiawan, semangat anak muda untuk melestarikan budaya Jawa semakin tumbuh. Tidak hanya mengenakan simbol budaya, tetapi juga memahami filosofi di baliknya,” jelas KRA Rizki.
KRA Rizki juga membuka pintu lebar-lebar bagi siapa pun, khususnya generasi milenial, yang ingin berkontribusi dalam melestarikan budaya Jawa. “Untuk bisa ikut serta, cukup dengan niat tulus. Kami tidak membatasi pada kemampuan berbahasa Jawa. Siapa pun yang tertarik dapat langsung menghubungi pihak Keraton, salah satunya melalui media sosial kami,” katanya menambahkan.
Di akhir wawancara, KRA Rizki berharap, “Semoga budaya Keraton Kasunanan Surakarta dapat terus berkembang dan diteruskan kepada generasi berikutnya, tidak hanya dalam bentuk simbol, tetapi juga dalam nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.”
Pemberian gelar kehormatan ini diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara Keraton Surakarta dan masyarakat luas dalam melestarikan kebudayaan serta menjadikan nilai-nilai budaya Jawa sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.