Boyolali,Kabarjoglo.com- Sebanyak 315 tenongan, 7 gunungan hasil bumi, 7 gunungan makanan khas desa warnai Grebeg Sadranan, Minggu(14/4). Grebeg Sadranan atau festival sadranan yang baru pertama kali digelar itu akan diagendakan rutin setiap tahunnya.
Acara digelar di halaman Kantor Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Antusias masyarakat menghadiri acara turut menambah semarak kegiatan. Ada 15 desa di Kecamatan yang berpartisipasi. Peserta memakai pakaian adat jawa dan berjalan membawa tenongan dan gunungan ke tempat berlangsungnya acara.
“315 tenongan, 7 gunungan hasil bumi, 7 gunungan makanan khas desa, dan masing-masing desa ada 3 tumpeng seger mewarnai grebeg sadranan. Terdiri dari 15 desa yang nengirim,” ungkap Camat Cepogo, Insan Adi Asmoro.
“Alhamdulillah bersyukur, kami berusaha mengemas, tradisi yang sudah turun temurun ini menjadi sebuah festival tahunan di Kecamatan Cepogo,” tambahnya.
Gunungan dan tumpengan yang diarak terdiri dari hasil bumi masyarakat. Mulai dari hasil pertanian hingga sayuran. Lalu juga ada makanan tradisional yang menggugah selera. Acara ditutup dengan penampilan reog topeng ireng yang berasal dari putra daerah di wilayah Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.
Selain itu, juga hadir Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat, jajaran Dinas Boyolali yang terkait, Pemerintah Desa, dan sebagainya. Menariknya, ada juga warga yang bernegara asing datang, seperti Le Ngoc Ai Nhung dari Vietnam, dan masih ada lagi.
“Ya ini merupakan kekayaan lokal yang perlu terus ditumbuhkan. Hadir masyarakat tumblek blek atau tumpah ruah turun semua. Inilah semangat yang harus dijaga bersama. Suatu semangat yang harus dijaga, dalam rangka nguri nguri budaya kita. Ya inilah Indonesia, inilah Jawa Tengah, inilah Boyolali, dan inilah Cepogo,” tutur Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat.
Tidak hanya masyarakat setempat yang menikmati acara. Le Ngoc Ai Nhung mahasiswi salah satu mahasiswi perguruan negeri di Yogyakarta ini turut mengikuti acara dengan antusias. “Datang kesini untuk menikmati kebudayaan Indonesia, mendatangi acara lokal. Sebenarnya ini kali pertama datang di acara istimewa dan menarik ini,” kata perempuan dari Vietnam yang sering dipanggil Ainun tersebut.
Diharapkan Grebeg Sadranan dapat dilaksanakan kembali setiap tahunnya. Masyarakat semakin antusias dan Kecamatan Cepogo semakin dikenal mulai dari tradisi tradionalnya dan objek wisata alam lainnya. Suci Bangun DS