SUKOHARJO – Isu terkait aksi demonstrasi di kediaman seorang petinggi perusahaan Sritek tengah menjadi sorotan. Namun, Eko, salah satu mantan karyawan Sritek bagian maintenance finishing, menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak terlibat dalam aksi tersebut.
“Kami hanya mengetahui kabar demo itu dari media massa. Saya dan jajaran eks karyawan Sitek tidak memiliki kepentingan dalam isu ini. Fokus kami adalah menuntut hak-hak kami setelah mengalami PHK,” ujar Eko dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pihaknya mempercayakan penyelesaian hak-hak pasca-PHK kepada pemerintah, khususnya Kementerian Tenaga Kerja dan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Menurutnya, berbagai pernyataan resmi yang sudah disampaikan melalui media sosial dan jalur resmi lainnya memberikan harapan bagi para mantan karyawan yang tengah memperjuangkan hak mereka.
“Kami tidak ikut serta dalam aksi apa pun yang mengatasnamakan karyawan Sritek. Saya dan rekan-rekan lebih memilih mengikuti jalur resmi dengan mempercayakan proses ini kepada pemerintah dan stakeholder terkait, termasuk Dinas Ketenagakerjaan di tingkat kabupaten,” tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa ada perbedaan sikap di antara para mantan karyawan Sritek terkait aksi yang terjadi. Sebagian memilih jalur resmi melalui pemerintah, sementara ada pihak lain yang disebut-sebut menggelar aksi di rumah seorang petinggi perusahaan.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan terkait tuntutan para mantan karyawan. Sementara itu, SBSI dan Kementerian Tenaga Kerja terus mengawal proses penyelesaian hak-hak mereka pasca-PHK.