Solo:Kabarjoglo.com – 5 Desember 2019, Sebagai aplikasi teknologi terdepan di Asia Tenggara yang berfokus pada pemberdayaan sektor informal, Gojek berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup mitra beserta keluarganya melalui berbagai upaya. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan pelatihan wirausaha bagi keluarga dan mitra Gojek di Solo.
Kegiatan ini merupakan suatu pelatihan komprehensif yang berkelanjutan bagi keluarga dan mitra Gojek dalam menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga. Pelatihan ini membuka peluang dan potensi bisnis kuliner bagi mitra dan keluarganya melalui GoFood serta bagaimana mengoptimalkan konten visual untuk promosi kuliner di media sosial. Gojek menggandeng Dra Liesmianingsih seorang Mompreneur, Penggiat Sosial dan Mitra Merchant GoFood di Solo, serta kreator konten kuliner Nico @Gagaldietlagi untuk memberikan pelatihan. Acara yang dihadiri oleh puluhan Mitra Gojek dan Keluarga ini juga turut dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo, Nur Hariyani.
Peserta adalah para mitra driver Gojek dan keluarga yang sudah mempunya usaha kuliner dan mereka yang ingin memulai usaha kuliner. Pelatihan kewirausahaan bidang kuliner disampaikan oleh Dra Liesmianingsih atau yang akrab disapa Bu Sulies. Maksud dari pelatihan ini adalah untuk membuka wawasan seputar potensi bisnis kuliner di Solo, tips dan bagaimana mengembangkannya sesuai dengan potensi yang dimiliki mitra dengan modal yang minim. Peserta juga diberikan kesempatan untuk belajar langsung tentang bagaimana membuat foto kuliner dengan bahan dan peralatan pendukung yang sederhana, namun dapat menaikkan ketertarikan yang melihat foto tersebut di media sosial. Tak hanya itu, mereka diberikan kesempatan untuk praktek dan dikompetisikan. Tahapan selanjutnya dari pelatihan ini adalah peserta akan dibina untuk menjadi pelaku bisnis mikro melalui aplikasi GoBiz* dari GoFood.
Badan Pusat Statistik telah menyatakan kehadiran layanan seperti GoFood turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 ke 5,17% dari 5,07% di tahun 2017. Pemerintah berharap tumbuhnya industri layanan pesan-antar makanan bisa memberikan ruang inovasi baru bagi pengusaha UMKM di seluruh Indonesia untuk naik kelas dan meningkatkan kapasitas usahanya.
Mariana Wijayanti selaku District Head Gojek Solo mengatakan “Potensi pertumbuhan bisnis kuliner dan pariwisata di Solo ini cukup besar. Apalagi jika ditambahkan dengan pemanfaatan teknologi yang sesuai. Di saat yang bersamaan, Gojek akan terus memperkuat ekosistem teknologi agar bisa mengajak lebih banyak mitra yang ‘naik kelas’ untuk menjadi UMKM, terlebih lagi menjadi mitra GoFood. Sehingga skala bisnis dan volume transaksi mitra UMKM bisa ikut meningkat.”
Di saat yang sama Mariana menambahkan “Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Gojek dalam meningkatkan kesejahteraan mitra. Gojek menyadari dengan memberikan pelatihan ini secara tidak langsung membuka kesempatan untuk Mitra Gojek beserta keluarga untuk ‘naik kelas’ dan mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi UMKM. ”
Andy Tri Purwanto, Mitra Driver Gojek hadir beserta istrinya Lisa Ernawati yang kesehariannya menerima pesanan makanan di rumah, menyambut positif kegiatan ini,” Saya senang sekali bisa mengikuti kegiatan ini, sangat bermanfaat bagi saya yang sedang merintis usaha makanan untuk menambah pendapatan keluarga. Saya juga senang bisa punya kesempatan bergabung di GoFood melalui program ini.”
Dra. Liesmianingsih; Mompreneur, penggiat sosial dan Mitra Merchant GoFood. Sukses kembangkan bisnis kuliner dengan moto “Tiada Hari Tanpa Berbuat Baik”
Ibu Sulis, demikian beliau kerap disapa adalah potret pengusaha Solo yang memiliki 10 gerai makanan dan bidang usaha lainnya yaitu Resto Gule Kepala Ikan Mas Agus, EsPoconk, Kepiting Mas Agus, Balekambang Resto, Pasar Ikan Higienes Balkam, Soto & Ayam Goreng Ny. Utami, CIM’S FROZEN ( Produk olahan makanan dan minuman beku ), Healthy Water ( air minum kemasan ), GKR ( produsen pupuk organik ) dan Pecel Madiun Ny. Suharti. Selain menjalankan usahanya ini, Ibu Lies juga aktif sebagai pengurus di berbagai organisasi dan kegiatan sosial seperti HIMPI, KADIN Solo, Koseka, Garda Aksi, IMAS Solo, serta menjadi pembicara dan motivator kewirausahaan di berbagai lembaga pendidikan dan pemerintah.
Perjalanan bisnis Ibu Lies diawali dari perannya sebagai ibu rumah tangga di Jakarta lalu merintis berbagai usaha di Jakarta pada tahun 1998 . Krisis moneter di Jakarta terjadi hingga berdampak pada bisnisnya hingga Bu Lies memutuskan untuk pindah ke Solo dan memulai usaha kembali dari nol bahkan minus karena sudah tidak punya modal. Usahanya dimulai dengan warung makan kecil bermodalkan pinjaman hingga akhirnya memiliki puluhan cabang resto di Solo, Jakarta hingga ke Bali. Jatuh bangun dialami dalam menjalankan bisnisnya menjadi motivasi untuk Bu Lies pantang menyerah. “THE WAITING KEPEPET” menjadi motivasi utama untuk terus berwirausaha. “Semua bisa sukses asal tekun, fokus, dan pantang menyerah. Jangan lupa untuk disiplin dalam mengelola keuangan. Sekecil apapun usaha kita apabila dikelola dengan benar dan profesional, mau berproses menikmati jatuh bangunnya usaha, Tuhan tidak akan tinggal diam,” ujar Bu Lies saat memberikan motivasi kewirausahaan kepada puluhan Driver Gojek dan keluarganya. “Tak lupa kita selalu hadirkan Tuhan di semua aktifitas yang mewujudkan Kasih SayangNYA. Rukun dalam berumah tangga juga menjadi kuncinya. Akhirnya BERBAGI dan terus BERBAGI apapun itu sesuai dengan kemampuan kita, berbuat baik dimanapun kapanpun dengan semua orang tanpa membedakan. Ini adalah kunci utama sebuah kesuksesan,” imbuh Bu Lies.
Pelatihan wirausaha Gojek memberikan motivasi dan juga keberanian bagi mitra Gojek untuk bisa terjun menjadi UMKM di Solo. “Pada dasarnya, Gojek memiliki visi misi untuk memberikan dampak sosial kepada seluruh masyarakat seluas-luasnya termasuk kepada mitra driver Gojek yang naik kelas menjadi UMKM maupun mitra Gofood yang semakin luas coverage dan volume transaksinya,” tutup Mariana.