SURAKARTA. KABARJOGLO.COM – Komandan Lanud Adi Soemarmo Kolonel Pnb Adrian P. Damanik, S.T. selaku inspektur upacara menutup Pendidikan Sekolah Pertama Tamtama Prajurit Karier (Semata PK) TNI AU Angkatan ke 78 dalam upacara militer di Lapangan Dirgantara Lanud Adi Soemarmo. Dengan demikian sebanyak 366 personel Tamtama baru akan menambah kekuatan TNI Angkatan Udara. Tamtama baru tersebut untuk sementara akan ditempatkan di Lanud Adi Soemarmo sebagai Tamtama Lanud dikarenakan masih adanya pandemi virus Corona di wilayah Indonesia. Kamis (16/4)
Komandan Lanud Adi Soemarmo dalam sambutannya mengatakan menyikapi kondisi saat ini, dimana telah menjadi pandemi global diseluruh dunia yang dikarenakan penyebaran virus corona, maka sesuai anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing dengan menjaga jarak antara satu dengan yang lain. Terkait hal tersebut, maka pada upacara penutupan pendidikan Semata PK TNI AU Angkatan ke-78 ini dilaksanakan secara terbatas.
Disisi lain Danlanud menyampaikan Pendidikan Semata PK TNI AU merupakan pendidikan yang bertujuan membentuk warga Negara Indonesia yang terpilih menjadi Tamtama TNI Angkatan Udara, untuk memiliki sikap dan perilaku prajurit pejuang Sapta Marga.
“Perubahan status sipil menjadi militer, membawa konsekuensi yang tidak boleh diabaikan, karena sudah pasti penuh resiko dan tantangan. Sejak dilantik menjadi seorang prajurit, secara langsung mau tidak mau berbagai peraturan dan tata tertib kemiliteran melekat erat dalam setiap aktivitas kehidupan. Mantan siswa sudah tidak dapat lagi berbuat seenaknya, melanggar hukum dan ketertiban, serta melanggar norma-norma kehidupan”, pungkas Danlanud.
Para siswa tersebut menempuh pendidikan selama lima bulan di Skadron Pendidikan 404 yang saat ini dikomandani (dijabat) Letkol Nav Endra Prasetiawan, S.E. Di Skadik 404 inilah para Tamtama TNI AU digembleng, ditempa dari masyarakat sipil menjadi Prajurit TNI Angkatan Udara yang profesional, militan dan inovatif. Terpilih sebagai lulusan terbaik dalam pendidikan tersebut adalah Prada Benyamin Salmun
