BOYOLALI,KABARJOGLO.COM – 15 pentas seni ditampilkan dalam acara Cepogo Fair 2018, di Lapangan Paras, Kelurahan Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka gugur gunung atau gotong royong warga Cepogo dan memberdayakan warga desa. “Dalam rangka gugur gunung gotong royong, memperdayakan warga Cepogo tentang budaya karena kedepannya ada rintisan rintisan desa wisata dan agro wisata banyak yang diiklankan disini,” kata Bowo, salah satu panitia acara.
Ada berbagai seni yang ditampilkan tiap desa di Kecamatan Cepogo. Seperti, tarian jaranan, reog, dan sebagainya. Selain itu digelar beragam bazar makanan, minuman, dan kreasi lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menggalang solidaritas dan menggali potensi setiap desa untuk menghadapi persaingan global.
Kegiatan yang didukung oleh pemerintah kecamatan dan desa setempat tersebut berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat-Minggu (5-7 Oktober 2018). Hari pertama menampilkan tarian daerah yang terbagi menjadi 5 kelompok dari desa di Cepogo. Dilanjutkan hari kedua pentas seni dari lima desa, dan hari terakhir lima desa.
Untuk hari pertama, pada malam harinya diadakan pembukaan resmi yang diisi dengan kreasi daerah dan pertunjukkan seni ketoprak. Paguyuban Ketoprak Mekar Budaya merupakan gabungan dari para kepala desa di Kecamatan Cepogo dan staff pemerintahan Kecamatan Cepogo.
“Adanya cepogo fair didukung penuh sekecamatan cepogo. Tiap desa harus menampilkan kegiatan atau seni. Jelas positif, memacu meningkatkan wisata terutama bidang seni yang,” ungkap Sutarto, Kepala Desa Sumbung.
Desa sumbung dalam kesempatan tersebut menampilkan tarian Babagan Cakil. Tarian Babagan Cakil oleh warga Desa Sumbung juga pernah menjadi duta Boyolali dan tampil di luar negeri memperkenalkan tarian daerah Boyolali.