Solo, Kabarjoglo.com – Sandra Jamu Tradisional Larasati, usaha jamu tradisional yang telah berdiri sejak tahun 2013, terus menunjukkan dedikasinya dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Dengan varian khas seperti Beras Kencur, Kunirasem, Gula Asem, dan Temulawak, Larasati Jamu tidak hanya menawarkan produk yang berkualitas tetapi juga berusaha menjaga autentisitas resep dari Simbah Putri Lasinem, asli dari Solo.
Dengan bahan-bahan rempah pilihan yang mencapai 13 jenis, setiap varian diproduksi secara higienis tanpa penggunaan bahan pengawet. Menariknya, Larasati Jamu memberikan keyakinan bahwa keawetan produknya berasal dari proses alami, sesuai dengan resep tradisional. Alamat fisik di Jalan Kahuripan No. 78, Sumber Solo, menjadi bukti komitmen Larasati Jamu dalam mempertahankan kualitas dan keaslian.
Pemasaran Larasati Jamu tidak hanya terbatas di jalan-jalan, tetapi juga melalui platform online seperti Instagram (@jamuLarasati) dan TikTok (@jamuLarasti). Dalam 11 tahun beroperasi, Larasati Jamu berhasil menjangkau masyarakat secara luas, membuktikan bahwa warisan budaya jamu Indonesia dapat tetap relevan di era digital.
Menariknya, Larasati Jamu tidak hanya melibatkan diri dalam aspek kesehatan tubuh masyarakat, tetapi juga berperan dalam melestarikan kebudayaan nasional. Sejak Desember 2023, jamu diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh dunia, memberikan pengakuan internasional terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap tetes ramuan Larasati.
Harapan Sandra Larasati Jamu tidak hanya terfokus pada manfaat kesehatan dan kebudayaan, tetapi juga mencakup dampak ekonomi. Dalam situasi krisis global, keberadaan Larasati Jamu diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Sandra Larasati Jamu, dengan semangatnya dalam melestarikan tradisi sehat dan kebudayaan, menjadi pelaku yang berperan aktif dalam menjaga warisan budaya Indonesia untuk generasi mendatang.