Tempe, Potensi Desa Kedunglengkong Boyolali yang Hampir Dilupakan

Boyolali, Kabarjoglo.com – Salah satu potensi Desa Kedunglengkong Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali adalah usaha kecil pembuatan tempe. kemarin Rabu (19 /09) saat ditemui Kabarjoglo di sela sela produksi tempe, Ari Yulianto(29) memberikan keterangan.

Ari menjelaskan, sudah sejak kurang lebih 9 tahun yang lalu dia mulai mendirikan UKM tempe ini, awal mulanya hanya memproduksi 10 Kg saja, semakin kesini semakin banyak dan berkembang, hingga sekarang tingkat produksinya sudah mencapai 250 Kg / 2 setengah kwintal per harinya. Usaha Ari tersebut dapat berkembang lantaran produk tempenya tergolong enak dan disukai oleh konsumennya. Sedangkan untuk pemasarannya masih berada di pasar simo saja, belum keluar kota.

“Awal mula usaha memang di niatkan buka usaha tempe,9 tahun yang lalu dengan produksi pertama hanya 10 kilo dan sekarang sudah mencapai 2,5 kwintal per hari dengan lokasi pemasaran di Pasar Simo saja .Cirikas tempe dengan label nama anak sendiri ini enak menurut orang orang yang dah membeli ke saya, selain itu tahan lama dan tanpa bahan pengawet tentunya” ungkap Ari Yulianto.

Dengan harga yang tergolong murah, yakni mulai Rp 1.600 bagi langganan baik dari konsumen dan reseller untuk dijual kembali. Sedangkan untuk harga jual langsung ke konsumen, dijual dengan harga Rp 5.000 untuk 3 buah tempe. “Harga per biji tempe ini saya jual 1.600 ke bakul yang udah lengganan ambil ,untuk harga pasarnya 2000 kalau langsung ke saya harga 5000 dapat 3” ungkapnya .

Ari menjelaskan, “Proses pembuatan tempe memerlukan waktu 3 hari dari merebus kedele satu malam direndam satu malam ,digiling, dicuci dan proses peragian 1 malam.untuk limbah air rebusan dari kedele nantinya udah ada yang ambil dari pemilik ternak di sekitar desa” imbuhnya .

“Harapan kami usaha ini lancar dan berkembang sukur dari pemerintah desa bisa memberikan modal pinjam lunak untuk pengusaha kecil dan menengah di desa ini .” Tutupnya,(red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan