Jakarta,Kabarjoglo.com – Berakhir sudah spekulasi soal siapa nama jenderal pengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Hari ini, Senin (4/12), Presiden Joko Widodo mengajukan nama KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
Di lansir JITUNEWS.COM. Nama Hadi Tjahjanto sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia saat jenderal TNI AU bintang 4 tersebut ditunjuk sebagai KSAU.
Hadi merupakan mantan penerbang pesawat Cassa NC-212. Ia adalah putra kelahiran Malang tanggal 8 November 1963 dari pasangan Bambang Sudarto dengan Nur Sa’adah.
Lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1986 ini mengawali kariernya sebagai DP Lanud Adi Sutjipto.
Selain itu, ia juga sempat menjadi perwira penerbang Skadron Udara 4 Lanud Abdurachman Saleh, Kasilat Skadron Udara 4 Lanud Abdurachman Saleh, Danflightopos A Flightlat Skadron Udara 4 Wing 2 Lanud Abdurachman Saleh, Danflight Skadron Udara 101 Lanud Adi Sutjipto, Kasi Bingadiksis Dispers Lanud Adi Sutjipto, Danyon III Menchandra Akademi TNI.
Setelah itu, Hadi kemudian diangkat menjadi Inspektur Penerbang Lanud Adi Sutjipto dan kariernya terus menanjak menjadi, Kasi Kamhanlan Disops Lanud Adi Sutjipto, Komandan Satuan Udara Pertanian Koopsau I, Kadepops Sekkau, Kadispers Lanud Abdurachman Saleh, Kasubdisminjurit Disminpersau, Pamen Disminpers (Dik Sesko TNI), Komandan Lanud Adi Soemarmo, Paban I/Ren Sops TNI, Direktur Opslat Basarnas, Kadispenau, Komandan Lanud Abdurachman Saleh, Sesmilpres Kemsetneg RI Setneg RI, dan terakhir adalah Irjen Kemhan.
Pendidikan militer yang pernah diikutinya yakni AAU (1986), Penataran P4, Sekolah Penerbang tahun 1987, Sekkau Angkatan 57 (1995), College Interarmes De Defence, Perancis (Sesko Angkatan) tahun 2001, Sesko TNI Angkatan 36 (2009), dan PPSA Lemhannas Angkatan 20 tahun 2015.
Sedang penugasan yang pernah dilaksanakan adalah penugasan Operasi Rajawali Papua, dan penugasan Operasi Rencong di Aceh.
Tanda kehormatan yang dimiliki adalah Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya, Satyalancana Kesetiaan XXIV Tahun, Satyalancana Kesetiaan XVI Tahun, Satyalancaana Kesetiaan VII Tahun, Satyalancana GOM IX Raksaka Dharma (Papua), Satyalancana GOM VII (Aceh), dan Satyalancana Dwidya Sistha.
red