Brigadir Karya Gunawan, Polisi Teladan dari Luwu Utara

Luwu utara,Kabarjoglo.com – Setiap bulan, dia menyisihkan gajinya. Membantu membiayai bedah rumah warga miskin, sebagai investasi akhiratnya.Papan kayu sepanjang empat meter dipanggulnya keluar dari rumah pasangan suami-istri, Kamuri (75) dan Tuyem (65). Pria berperawakan tinggi besar itu masih mengenakan seragam kepolisiannya.
Brigadir Polisi Karya Gunawan tak sungkan turun tangan membantu bedah rumah Kamuri dan Tuyem. Polisi yang sangat peduli pada masyarakat di sekitarnya itu bertugas di Polsek Bone-bone.
Dia juga ditugaskan sebagai Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip, Desa Sidomukti, dan Desa Sukaraya. Saat saya berada di Desa Banyu Urip, Karya Gunawan sedang membantu perbaikan rumah Kamuri dan Tuyem.
Ternyata, Brigadir Polisi Karya Gunawan tak hanya menyumbangkan tenaga untuk membantu bedah rumah Kamuri dan Tuyem. Dia juga membiayai seluruh perbaikan rumah pasangan lansia itu. Bersama warga, pekerjaan bedah rumah Kamuri dan Tuyem selesai dalam waktu tiga hari.
Kamuri dan Tuyem tergolong warga miskin di desa itu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka hanya mengandalkan penjualan kurungan ayam dan cangkul. Penghasilannya tidak seberapa.
Rumahnya terbuat dari potongan kayu. Lantainya beralaskan tanah. Atapnya dari daun rumbia yang sudah bocor di mana-mana.
Kondisi ini menggerakkan hati Karya Gunawan untuk membantu membedah rumah Kamuri. Dia berinisiatif membantu membiayai bedah rumah.Biaya bedah rumah Kamuri dan Tuyem mencapai Rp9,5 juta. Karya Gunawan mengumpulkan dana untuk perbaikan rumah warga selama dua tahun.Setiap bulan, dia selalu menyisihkan gaji untuk membantu warga miskin. Hitung-hitung sebagai investasi akhirat.
”Ini panggilan hati nurani saya membantu warga miskin,” kata Gunawan yang merupakan alumni Pendidikan Tamtama Polri Dipusdik Sabhara, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur tahun 1998.
Selain ikut membantu warga miskin, Gunawan juga aktif mendekati masyarakat di daerah penugasannya. Setiap ada konflik, polisi berpangkat bintara ini langsung mencari akar persoalan.
Sejak bertugas di Polsek Bone-bone tahun 1999, dia selalu dapat meredakan konflik yang terjadi. Itu dia lakukan agar tidak membesar menjadi konflik sosial.(red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan