Atambua,Kabarjoglo.com – Masyarakat di wilayah Perbatasan RI-RDTL menyambut baik keberadaan Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh.
Rasa cinta dan sikap kekeluargaan para prajurit Raider Suhbrastha kepada masyarakat di Wilayah Perbatasan RI-RDTL telah mereka tunjukkan melalui kegiatan Pembinaan Teritorial di tengah-tengah masyarakat.
Hasilnya, masyarakat secara suka rela mau menyerahkan senjata api yang masih disimpan kepada personel Satgas. Hal ini dapat dilihat dari dalam 1 bulan bertugas sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RDTL, tercatat 11 pucuk senjata api terdiri dari 7 pucuk senjata api jenis sprinfield dan 4 pucuk senjata api rakitan serta 1 Granat diserahkan oleh masyarakat secara sukarela kepada Satgas Yonif Raider 408/Sbh.
Tidak hanya itu masyarakat juga turut andil dalam keberhasilan kegiatan penggagalan penyelundupan yaitu dengan memberikan informasi terkait kegiatan penyelundupan kepada personel Satgas. Sejauh ini Satgas Yonif Raider 408/Sbh sudah berhasil menggagalkan penyelundupan berupa Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 2.900 liter yang akan diselundupkan ke wilayah Timor Leste melalui jalur darat maupun laut. Hal ini tidak luput dari kedekatan antara personel satgas dengan masyarakat yang sudah terjalin sebulan lebih sehingga masyarakat selalu memberikan informasi terkait kegiatan penyelundupan di wilayah perbatasan.
Keberhasilan tersebut didapatkan dari hasil terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat dan pendekatan secara persuasif personel Satgas Yonif Raider 408/Sbh, dengan selalu mengedepankan kearifan lokal yakni budaya dan karakter masyarakat setempat.
Kehadiran satgas Yonif Raider 408/Sbh ditengah tengah masyarakat bertujuan untuk membantu mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, Dalam hal ini Satgas Yonif Raider 408/Sbh akan tetap melaksanakan kegiatan Penggagalan Penyelundupan sesuai keluhan dari masyarakat di Wilayah Perbatasan RI-RDTL tentang aktivitas penyelundupan yang dilakukan oleh oknum masyarakat setempat, Satgas Yonif Raider 408/Sbh juga akan meningkatkan kegiatan patroli keamanan agar dapat meminimalisir maupun menjadikan efek jera bagi oknum masyarakat yang melakukan aktivitas penyelundupan. Diharapkan aktivitas penyelundupan dapat dihentikan agar menciptakan kestabilan perekonomian bagi seluruh warga negara Indonesia khususnya di Wilayah Kab. Belu.
