Mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta Raih Prestasi Tingkat Internasional di Messe Essen, Jerman

Mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta Raih Prestasi Tingkat Internasional di Messe Essen, Jerman

Solo, Kabarjoglo.com – Belapati War merupakan boardgame garapan tim LOGI Games dari Surakarta dengan tim yang beranggotakan : Muhammad Farid Imaduddin, Liliana Kitty Sozanolo, Harefa, Machadz Abdul Adli Akhlishon, dan Muhammad Rifan Ludfi (Angkatan 2018) dengan dibimbing oleh Rendya Adi Kurniawan, M.Sn selaku Dosen Pembimbing, setelah melalui beragam seleksi yang diikuti, Belapati War karya dari mahasiswa Prodi DKV FSRD ISI Surakarta lolos dan terpilih dalam 20 karya terpilih sebagai wakil dari Indonesia dalam Pameran Boardgame Internasional, Essen SPIEL 2019, di Messe Essen, Jerman pada 24–26 Oktober 2019 yang diseleksi oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI).

Kontingen Indonesia akan kembali berpartisipasi dalam SPIEL 2019, salah satu pameran board game internasional terbesar yang berlangsung pada tanggal 24-27 Oktober di Jerman. Keikutsertaan Indonesia kali ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Asosiasi Pegiat Industri Board Game Indonesia (APIBGI). Booth Indonesia berada di Hall 3-Q106 dengan bendera Archipelageek, program dari Deputi Pemasaran Bekraf yang kerap mengangkat produk-produk industri game tanah air.

Board game ini terinspirasi dari cerita tentang dua kubu kerajaan yang memperebutkan kekuasaan. Mereka adalah kerajaan Majapahit yang menyerang kerajaan Sunda Galuh. Belapati War hanya bisa dimainkan untuk empat pemain saja berusia usia 8 tahun ke atas dengan durasi permainan sekitar 30-45 menit. Permainan terdiri dari tim berisi dua orang yang masing-masing akan memegang kubu Majapahit atau Sunda Galuh. Terdapat dua jenis bidak yaitu bidak Ksatria dan bidak Raja. Bidak Ksatria hanya bisa bergerak empat arah, sedangkan Raja bisa bergerak ke delapan arah.

Prestasi ini sangat membanggakan bagi civitas akademik, karena mampu menunjukkan kompetensi mahasiswa yang mampu bersaing di tingkat Internasional, sehingga dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk berprestasi.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan