Kartasura, Kabarjoglo.com – Selama hampir 2 tahun, akhirnya single pop jawa berjudul ‘Pepujaning Ati’ karya Staso Yoga Prasetyo, diluncurkan secara resmi bersama video klipnya.
Acara tersebut dihelat di Rumah Makan Bebek Goreng dan Ayam Goreng Pak Kabul di Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (7/6) siang.
Dihadiri seluruh anggota keluarga dan jajaran manajemen Relink24T, yang menjadi tempat dia bernaung.
Putra sulung almarhum maestro pop jawa Didi Kempot tersebut bercerita banyak terkait singlenya tersebut. Dia membuktikan mampu menjawab tantangan sang ayah.
Memori indah bersama mantan kekasihnya, langsung membayang dan membuatnya menggubah sebuah lagu hingga akhirnya terciptalah sebuah lagu yang diberi judul Pepujaning Ati.
“Saya membuat lagu ini sekitar tiga hari. Dan setelah jadi langsung saya tunjukkan ke bapak, dan beliau langsung bilang, ‘Apik tenan iki le (bagus banget ini nak)’. Lalu beliau menyuruh saya merekamnya,” kenang Staso.
Sempat diupload di channel Youtube pribadinya pada Desember 2018. Warganet merespon positif karyanya tersebut.
Pada akhirnya pria 21 tahun tersebut memutuskan terjun di dunia entertainment. Dan momentum sepeninggal sang ayah, dirasa menjadi saat yang tepat, untuk mengisi kekosongan hati para Sobat Ambyar yang rindu akan sosok Didi Kempot.
Staso merasa mungkin jadi saat yang tepat untuk tampil. Apalagi restu dari orang tua sudah dia dapatkan. Sehingga dia makin mantap terjun.
Lanjutnya Staso sendiri sudah menyiapkan tiga lagu sebagai langkah awal dirinya terjun di industri musik. Bahkan dia juga sudah merancang dua lagu lain untuk menambah koleksi karyanya. Sehingga total ada 5 lagu yang disiapkan untuk bersaing dengan para penyanyi lain, yang sudah punya nama.
Namun dari keseluruhan karyanya, Staso baru menyiapkan satu video klip. Yakni untuk lagu Pepujaning Ati, yang memang menjadi lagu andalannya saat ini.
Proses syuting video klip lagu ini dilakukan di kawasan The Heritage Palace, Kartasura. Pemandangan bangunan bernuansa kuno seolah menguatkan drama yang terbentuk dari setiap lirik di lagu ini.
“Kami memang sengaja ingin menampilkan nuansa-nuansa sejarah , agar klop dengan lirik lagunya. Makanya kami kemudian memutuskan memilih The Heritage Palace sebagai lokasi pengambilan gambar,” ungkap Nugie Dirodo manajer Staso.
Nugie sendiri juga menambahkan bahwa pihaknya ingin membangun image baru pada diri Staso. Agar tidak sampai tertutup bayang-bayang nama besar sang ayah.
“Mas Didi Kempot sudah tiada. Sudah saatnya para Sobat Ambyar move on, untuk bangkit dari kesedihan. Karena itulah kami memakai sebutan Sobat Bangkit untuk menyebut para fans Staso. Yang banyak di antaranya adalah penggemar berat Didi Kempot,” tutur Nugie.
Sementara pelantun lagu Alun-Alun Boyolali (AABL) Letkol Bobi Gaol menyambut positif kehaditan sosok Staso Prasetyo di kancah dunia musik.
Sebagai seorang yang lebih senior, dia siap mensuport bakat dan potensi pria yang pernah bersekolah di SMKN 8 Surakarta tersebut.
“Sebagai seorang kakak, saya siap mendukung langkah Staso muncul di dunia musik dalam hal ini genre pop jawa,” tutupnya.(red)