Solo – Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid bersama Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, dan Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta mendeklarasikan Kelurahan Tipes sebagai kelurahan damai di Taman Bermain Pringgodani Kelurahan Tipes, Serengan, Kota Surakarta pada abtu, (09/10).
Program yang sudah berjalan dari tahun 2017 tersebut menurut Yenny, adalah program yang diinisiasi oleh Wahid Foundation bekerjasama dengan UN Women yang bertujuan untuk membangun ketahanan di tengah masyarakat.
“Inisiasi program ini (Desa Damai) yang kami lakukan bertujuan untuk membangun ketahanan masyarakat dari berbagai potensi konflik dan krisis yang ada di tengah masyarakat. Kalau ada krisis, masyarakatnya bisa bertahan. Kalau ada tantangan, masyarakatnya bisa menyelesaikan,” ungkap Yenny.
Ketahanan masyarakat, menurut Yenny, bisa dibangun dengan 3 pendekatan atau pilar. Yaitu pilar penguatan ekonomi masyarakat, pilar pembangunan perdamaian, dan pilar partisipasi perempuan.
“Kalau masyarakatnya sejahtera, rukun, dan perempuannya berdaya, kami yakin bahwa masyarakatnya juga aman dan damai,” ungkap Yenny menjelaskan 3 pilar dalam Program Desa Damai Wahid Foundation.
Selain itu, Yenny menjelaskan bahwa dalam menciptakan perdamaian di tengah masyarakat, harus ada mekanisme pencegahan konflik yang perlu dibangun.
“Untuk tetap hidup rukun berdampingan, perlu ada mekanisme khusus di tengah masyarakat seperti mekanisme pencegahan konflik dan mekanisme khusus untuk melindungi masyarakat dari pengaruh-pengaruh dari luar yang yang macam-macam sehingga kepala desa tahu kalau ada tawuran atau konflik harus mengumpulkan siapa dan harus bertindak seperti apa. Dan dari sini, akan lahir sikap saling menghargai dan saling menghormati dan toleransi satu sama lain,” Ungkapnya.
Lebih lanjut, Yenny juga menegaskan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam programnya di Wahid Foundation.
“Ternyata kalau perempuan diberdayakan, manfaatnya lebih banyak. Dia bisa memberi keluarganya dan juga orang-orang di sekitarnya.” Imbuhnya.
Ia mencontohkan bahwa seorang perempuan apabila diberdayakan akan berpengaruh kepada keluarganya secara langsung, misalnya menentukan pendidikan anaknya dan juga menggerakkan roda ekonomi di keluarganya.
Mendengar hal tersebut, Ganjar Pranowo sangat mendukung langkah yang dilakukan
oleh Yenny Wahid di Wahid Foundation dalam program Desa atau Kelurahan Damai. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat dan khususnya perempuan, bisa menjadi kunci kesejahteraan sebuah keluarga sehingga bisa menjauhkan keluarga mereka dari potensi konflik yang diakibatkan oleh kesenjangan ekonomi dan pengaruh paham intoleran dan ekstrem. Bahkan, ia juga mempunya program yang hampir mirip dengan Wahid Foundation, yaitu Program Desa Inklusi yang menurutnya bisa dikolaborasikan dengan apa yang dilakukan oleh Wahid Foundation.
“saya sangat mengapresiasi upaya-upaya yang dilakukan Wahid Foundation, utamanya dalam memberdayakan perempuan. Saya juga ingin mencangkok apa yang WF lakukan, sebab saya punya program yang hampir sama di mana saya menguatkan pemberdayaan perempuan dan disabilitas,” ungkap Ganjar menanggapi penjelasan Yenny Wahid.
Ganjar sangat yakin, apabila semua desa melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh desa-desa damai, kehidupan yang rukun dan damai akan tercipta di tengah masyarakat.
Sementara itu, Gibran Walikota Solo juga mendukung program Desa/Kelurahan Damai Wahid Foundation. Ia mendukung penuh pendekatan yang dilakukan oleh WF untuk mencegah ekstremisme kekerasan melalui melalui pendekatan kesejahteraan dan mengenalkan keragaman kepada masyarakat.
“Tentu dengan dukungan Ibu Yenny dan Wahid Foundation, dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini di Solo seperti perusakan makam dan kasus intoleransi lainnya, kami harap bisa mengurangi kejadian-kejadian tersebut, bahkan apabila mampu membuat masyarakat kami produktif dan mampu menggerakkan roda ekonomi,” kata Gibran saat diwawancara terakir program Desa atau kelurahan Damai yang berjalan di salah satu kelurahan di Kota Surakarta.
Sejauh ini, sudah ada 18 Desa/kelurahan yang sudah mendeklarasikan diri menjadi Desa/Kelurahan Damai di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY Yogyakarta dan menjadi bagian dari mitra Wahid Foundation. Ke depannya, seperti apa yang diharapkan oleh Head of Programme of UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, yang bekerjasama dengan Wahid Foundation dalam program ini, akan menjadi contoh bagi negara-negara regional bahkan internasional.
“Kami berharap Indonesia melalui program Desa Damai ini, bisa menjadi contoh bagi negara-negara regional, atau bahkan kami akan bawa menjadi contoh bagi negara internasional secara lebih luas,” tanda Dwi Yuliawati Faiz menutup sambutannya.
Deklarasi tersebut ditandai dengan peresmian the water of piece dan penandatanganan Prasasti Kelurahan Damai Tipes oleh Yenny Wahid bersama Gibran dan Ganjar.