Kudus, Kabarjoglo.com – Batik menjadi bagian warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui UNESCO wajib dilestarikan. Corak atau motif batik yang bermacam-macam menjadikan batik menjadi ciri spesial di setiap wilayah. Salah satunya keberadaan batik Kudus yang semakin dikenal sebab keunikan motif yang dipengaruhi akulturasi budaya. Dalam menggali dan mengangkat hal tadi, digelarlah Seminar dan Pameran Batik Kudus di Gedung Menara Kudus, Kamis (17/2/2022) kemarin.
Acara tadi dihadiri secara langsung sang Kepala TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, buat memberi sambutan sekaligus membuka jalannya acara. Berbicara soal batik, dirinya mengaku sangat suka dengan batik Kudus sebab perpaduan warna yang anggun dan motif yang lembut. Beliau yang adalah lulusan di bidang seni melihat batik Kudus mempunyai keindahan tersendiri yang membedakan dengan batik wilayah lain.
“Berlangsung seminar batik Kudus, diketahui batik Kudus luar biasa kaya filosofi dan budaya. Kalau dilihat dari segi warna dan motif berdasarkan aku paling pas dan lembut. Maka batik Kudus dapat pula digunakan anak muda dan tidak hanya dalam acara formal akan tetapi casual pun dapat,” katanya.
Mawar Hartopo berharap seminar ini dapat sebagai wadah bagi pemerhati batik buat menelusuri jejak atau sejarah Batik Kudus. Kajian terkait batik Kudus perlu dilakukan demi menguatkan kekhasan motif batik Kudusan. Kepada seluruh pihak dan rakyat diminta turut melestarikan batik Kudus, minimal dengan memakainya dalam setiap kesempatan.
“Sangat apresiasi acara ini menjadi wadah pemerhati batik, walau dalam masa pandemi dilakukan dengan prokes dan secara daring. Pelestarian ini memang butuh proses, maka yang dapat kita lakukan ialah membangkitkan minat anak-anak muda dalam menyayangi batik bahkan tertarik buat membatik,” tuturnya.
Secara virtual, Wakil Kepala Majelis Permusyawaratan Rakyat RI, Lestari Moerdijat melihat potensi batik Kudus buat dapat semakin dikenal di Indonesia. Menurutnya hal ini sebab didasari dengan keberadaan batik Kudus yang mempunyai keunikan tersendiri sebab dipengaruhi multi kultur. Sesuai sejarah, budaya Kudus dipengaruhi sang kultur Jawa, Tionghoa, Belanda, dan Arab lewat syiar Islam.
“Sejarah perkembangan batik Kudusan dipengaruhi dari masa kerajaan dan pesisir, akulturasi yang kaya inilah yang wajib sebagai kebanggaan kekayaan intelektual multi kultur, maha karya representasi rakyat Kudus,” ungkapnya.