Workshop Organisasi, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surakarta.

SOLO, Kabarjoglo.com – Dalam rangka meningkatkan kapasitas semangat dan kecintaan pada aqidah Ahlussunah waljamaah An Nahdliyah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surakarta, Sabtu pagi(10/6), menyelenggarakan workshop organisasi untuk pengurus NU di jajaran struktural, lembaga dan banom

Workshop menghadirkan narasumber KH. Dr. Marzuki Mustamar, M.Ag dari Jawa Timur. Dalam sambutanya, Ketua PCNU Kota Surakarta, H.M.Mashuri, SE, M.Si menyampaikan apresiasimya kepada para pengurus NU di semua tingkatan.

Peran NU selama empat tahun ini di akuinya sudah sangat signifikan pergerakanya di Kota Surakarta. Baik di jajaran pengurus cabang, majelis wakil cabang, ranting dan jajaran pengurus yang lain.

Pergerakan tersebut hendaknya terus di tingkatkan. Dari Solo yang terkenal sumbu pendek, sekarang mampu menduduki kota paling toleran ke empat di Indonesia. Tingginya nilai toleransi tersebut tak lepas dari peran semua stekholder baik Pemerintah, para tokoh agama, tokoh masyarakat dan tentunya jam’iyah Nahdlatul Ulama, yang senantiasa menyuarakan nilai toleransi Islam moderat.

Melalui workshop organisasi, Ketua PCNU Kota Surakarta berharap, para pengurus tak hanya memiliki niat dan semangat saja, akan tetapi juga mampu mengimplementasikan dan mengelola organisasi sesuai dengan tupoksinya.

Untuk itu melalui pesan yang di sampaikan oleh KH. Marzuki Mustamar, pengurus NU akan semakin bersemangat didalam mengurus jami’yah.

KH. Marzuki Mustamar pada pesan mauidoh hasanahnya mengatakan, kenapa NU sangat memegang kuat ahlussunah wal jama’ah mashab Syafi’i, meski juga dapat menerima mashab yang lain.

Sebab secara keilmuan dan keturunan, Imam Syafi’i memiliki sanad dan mashab sampai ke Baginda Nabi SAW. Sekaligus menurunkan ulama ulama besar yang memiliki garis keturunan sampai ke para pendiri NU.

Melalui pesan tersebut, KH. Marzuki Mustamar meriwayatkan sejarah Imam Syafi’i, bahwa apa yang disampaikan hendaknya di terima secara utuh, jangan di tafsir, di tambah ataupun di kurangi.

Begitupun ketika di sampaikan lagi ke orang lain. Agar keaslian riwayat senantiasa tetap terjaga.

Di akhir Workshop organisasi yang di hadiri ratusan pengurus NU, Ketua PCNU Kota Surakarta memberikan buku AD/ART dan Peraturan Perkumpulan NU kepada masing masing MWC NU sekota Surakarta,

sumber : NUSolo

Pos terkait

Tinggalkan Balasan