Solo – Mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Surakarta melakukan kunjungan observasi ke Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Kalurahan Sondakan, Laweyan, Solo. Fitri Aisyah, salah seorang mahasiswa yang bertugas melakukan observasi, memaparkan beberapa hal terkait implementasi dakwah yang dilakukan oleh Ranting NU Sondakan.
Dalam observasinya, Fitri Aisyah mencatat beberapa hal penting, termasuk kultur budaya masyarakat, media dakwah, dan sinergitas NU Sondakan dengan pemerintah dan para stakeholders. Ketua Ranting NU Sondakan, Sudrajat Kentas Pribadi, menekankan pentingnya memahami kultur masyarakat sebagai landasan utama dalam berdakwah.
Menurut Sudrajat, dakwah yang efektif harus mengikuti arus keinginan masyarakat tanpa kehilangan esensi dakwah itu sendiri. Hal ini sejalan dengan cara berdakwah yang pernah dilakukan para wali yang mampu mengikuti arus budaya masyarakat di daerah tertentu.
Dalam konteks zaman modern, dakwah melalui budaya tetap relevan. Selain itu, penggunaan media daring juga menjadi sarana dakwah yang efektif sesuai dengan kondisi zaman saat ini. Meski demikian, dakwah langsung ke masyarakat tetap menjadi hal yang tak tergantikan.
Selain melalui kultur budaya, Ranting NU Sondakan juga aktif bersinergi dengan pemerintah dan stakeholders dalam berbagai kegiatan, terutama pada perayaan hari raya keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.
Sudrajat Kentas Pribadi menegaskan bahwa kiprah Ranting NU Sondakan terus berupaya menyebarkan Islam Moderat yang selaras dengan nilai-nilai budaya bangsa. Hal ini merupakan kontribusi nyata dalam membangun sinergi dan memperkuat peran jamiyah dalam berbagai aspek, tidak hanya dakwah tetapi juga sosial, budaya, dan ekonomi.
Kunjungan observasi mahasiswa ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya berdakwah yang mengedepankan Islam Moderat, memahami kultur masyarakat, memanfaatkan media dakwah secara efektif, dan membangun sinergi dengan pemerintah dan stakeholders untuk kemaslahatan umat.