MERAWAT KERUKUNAN ANTAR AGAMA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KONDISI MASYARAKAT YANG AMAN DAN DAMAI

Boyolali – FKUB Kabupaten Boyolali menyelenggarakan acara ini di Aula Badan Kesbangpol Kabupaten Boyolali dengan Narasumber Dr.KH.Taufiqurrohman,S.Ag, M.Si, Kepala Kemenag, Arif Budi Nuranto,SH.,MH, Kepala Badan Kesbangpol, KH.Habib Masturi Ketua FKUB Boyolali serta dihadiri peserta yang dari berbagai kalangan ormas agama di wilayah Boyolali antara lain NU, Muhammadiyah, PD Aisiyah, Muslimat NU, Bamag, PHDI, MBI, WHDI, dan LDII yang diwakili oleh H.Maskur Imam Syari’i,S.Pd, Hj.Widji Astuti,S.Pd, Mujiyanto, Sulistik, H.Dwi Suharno, Ika Ratna Mufida pada hari Selasa, 04 Juni 2024.

Arif Budi Nuranto,SH.,MH Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Boyolali dalam pembukaan menyampaikan bahwa kerukunan antar umat beragama di kabupaten boyolali ini sudah harmonis. Tetapi beliau menambahkan bahwa ketidakharmonisan kadang terjadi di intern agama itu sendiri. Mereka saling menjelekkan, menjatuhkan dan merendahkan. Oleh karena itu beliau berpesan agar hal hal semacam itu bisa dijauhi dan dihindari.

Beliau menambahkan bahwa praktek penerapan norma – norma Pancasila di kehidupan sehari – hari masyarakat boyolali harus bisa berjalan. Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen untuk memelihara kerukunan umat beragama, membangun persaudaraan, dan menciptakan suasana yang harmonis di tengah keberagaman yang ada. Semoga kerukunan ini akan terus terjaga dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat Kabupaten Boyolali dan Indonesia secara keseluruhan,”tambahnya.

Kepala Kemenag Kabupaten Boyolali Dr.H.Taufiqurrohman,S.Ag.,M.Si menjelakan bahwa tokoh agama sangat berperan penting dalam terciptanya kerukunan dan keharmonisan beragama di masyarakat. Dengan beberapa cara yang beliau tuturkan antara lain Meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat, Mengembangkan kegiatan dialog lintas agama, Meningkatkan harmoni intern dan antar umat beragama, Mengembangkan sikap dan perilaku keberagamaan yg inklusif dan toleran, Mengaktifkan forum2 bernuansa kerukunan di wilayah masing2, Mengembangkan pemahaman keagamaan masy berwawasan multikultural, gender, dan HAM, Mengaktifkan program siaga dini pencegahan konflik umat beragama, Memberdayakan nilai-nilai kearifan lokal dlm pemeliharaan kerukunan,”jelasnya.

Ketua FKUB Boyolali, KH. Habib Masturi menutup acara tersebut dengan menyampaikan bahwa kehadiran Agama tidak diutus untuk mencaci maki dan melaknat. Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari Tuhan, di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat.

“Adanya Agama bertujuan untuk membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha untuk mencari kebahagian dunia dan akhirat,”katanya.

Sebagai ketua FKUB Kabupaten Boyolali, beliau berpesan bahwa seluruh peserta Tokoh Agama, para pengurus dan juga pemerintah kabupaten Boyolali memiliki tanggung jawab untuk membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan. Untuk itu, acara seperti ini merupakan forum yang bagus dalam mewujudkan persamaan persepsi dalam membangun kerukunan antar umat beragama.

“Membangun, memelihara dan memberdayakan antar umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan masyarakat adalah tanggung jawab Bersama para tokoh agama, pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.

H. Dwi Suharno sebagai perwakilan peserta dari Ormas LDII ikut menambahkan bahwa LDII siap bekerjasama dengan ormas lain dalam upaya menjaga kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama khususnya di Kabupaten Boyolali, sehingga bisa tercipta suasana aman dan damai di Lingkungan masyarakat,”tambahnya.

Acara ditutup dengan doa bersama.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan