Keris merupakan salah satu senjata tradisional Indonesia yang memiliki banyak bagian dengan fungsi dan karakteristik unik. Berikut adalah penjelasan tentang bagian-bagian anatomi keris menurut Cahaya Kalam Nusantara:
1. Pesi: Bagian ini merupakan tangkai bilah yang dimasukkan ke dalam hulu (pegangan). Pesi berfungsi sebagai penghubung antara bilah keris dengan hulu, memastikan pegangan yang kokoh.
2. Gonjo: Terletak di bagian dasar atau pangkal bilah, gonjo berada di antara pesi dan bilah utama. Gonjo sering dianggap sebagai pondasi dari bilah keris.
3. Ganja: Bagian tambahan yang berada di atas gonjo, ganja berfungsi melindungi pangkal keris dari kerusakan.
4. Sorsoran: Ini adalah bagian bilah yang paling dekat dengan gonjo. Sorsoran sering kali dihiasi dengan ornamen atau ukiran yang indah.
5. Bilah: Merupakan bagian utama dari keris yang tajam dan memanjang. Bilah ini adalah bagian yang digunakan untuk menusuk atau memotong.
6. Pamor: Pola pada bilah yang dihasilkan dari pengelasan dan penempaan berbagai jenis logam. Pamor ini tidak hanya memperindah keris, tetapi juga dipercaya memiliki nilai spiritual dan kekuatan magis.
7. Gandik: Bagian depan bilah yang biasanya agak menonjol dekat pangkal bilah. Gandik sering kali dihiasi dengan berbagai ornamen.
8. Lambe Gajah: Bagian ini menonjol di sisi depan bilah, mirip dengan bibir gajah. Lambe gajah biasanya terletak di dekat pangkal bilah.
9. Tikel Alis: Garis atau alur pada bilah yang memberikan kekuatan tambahan. Tikel alis juga menambah estetika dari bilah keris.
10. Buntut Urang: Ujung bilah keris yang melengkung dan runcing, memberikan bentuk yang khas dan unik.
11. Kruwingan: Alur atau lekukan di sepanjang sisi bilah yang sering kali menambah keindahan dan kekuatan struktural bilah.
12. Greneng: Ornamen atau hiasan pada bilah, sering ditemukan dekat pangkal bilah. Greneng ini menambah nilai artistik keris.
13. Sogokan: Alur atau lekukan pada bilah yang memanjang dari pangkal ke tengah bilah. Sogokan tidak hanya berfungsi estetis tetapi juga memperkuat bilah.
14. Jalen: Bagian bilah yang melengkung atau bergelombang seperti jalen (anyaman bambu atau rotan), menambah keindahan dan karakter unik pada bilah.
15. Kembang Kacang: Ornamen pada bagian gandik yang menyerupai bunga kacang. Ornamen ini menambah keanggunan pada keris.
16. Sraweyan: Lekukan atau ornamen kecil pada bilah yang mirip dengan anyaman atau garis halus, memberikan detail estetis yang halus.
17. Gusen: Garis-garis pada bilah yang menguatkan struktur, memberikan kekuatan tambahan pada bilah keris.
18. Bungkul: Bagian tonjolan kecil pada bilah yang menyerupai kelenjar, menambah detail unik pada bilah.
19. Lis Lisan: Bagian bilah yang memiliki hiasan atau ornamen yang berkelok-kelok, mirip dengan lis-lisan, menambah keindahan dan keunikan keris.
Keris tidak hanya dikenal sebagai senjata, tetapi juga sebagai karya seni yang memiliki nilai budaya dan spiritual yang tinggi. Setiap bagian dari keris memiliki makna dan fungsi tersendiri yang menjadikannya unik dan berharga.