Tingginya konsumsi listrik di rumah sering kali disebabkan oleh kebiasaan sepele yang kerap diabaikan. Kebiasaan ini tidak hanya meningkatkan tagihan listrik, tetapi juga membebani pengeluaran bulanan. Menurut Deny Hamdani, akademisi dari Kelompok Keahlian (KK) Teknik Ketenagalistrikan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB), tidak mencabut colokan peralatan elektronik menjadi salah satu penyebab utama boros listrik.
“Pada prinsipnya, ketika listrik ‘on’ pasti ada konsumsi, baik saat digunakan atau dalam mode standby yang dikenal sebagai standby power,” jelas Deny.
Standby power adalah daya listrik yang dikonsumsi oleh peralatan elektronik saat dalam posisi mati atau mode siaga.
Deny mengungkapkan bahwa saat peralatan elektronik dimatikan tanpa mencabut colokan, arus listrik tetap terpakai untuk menyalakan lampu LED atau menghasilkan panas. Meskipun konsumsi dayanya kecil, jika kebiasaan ini terus dilakukan, penggunaan listrik akan meningkat. Misalnya, mematikan televisi tanpa mencabut colokan akan menyebabkan adanya standby power yang ikut menaikkan konsumsi listrik.
“Meski watt kecil, jika diakumulasi dalam waktu lama dan jumlah perangkat yang banyak, tetap akan terasa,” kata Deny. Berdasarkan sejumlah survei, standby power dapat menyumbang sekitar 10 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga. Namun, persentase konsumsi listrik tersebut bergantung pada durasi daya siaga dan watt peralatan elektronik.
Sebagai gambaran, berikut beberapa konsumsi daya siaga peralatan elektronik, seperti dilansir laman Energy Administration, Ministry of Economic Affairs Taiwan:
1. **Printer inkjet**: Daya siaga 2,2 watt, jam siaga harian 23,5 jam, konsumsi daya siaga 18,9 kWh/tahun.
2. **Pemutar DVD**: Daya siaga 3,0 watt, jam siaga harian 22 jam, konsumsi daya siaga 24,1 kWh/tahun.
3. **Mesin cuci**: Daya siaga 4,2 watt, jam siaga harian 23,2 jam, konsumsi daya siaga 35,6 kWh/tahun.
4. **Microwave**: Daya siaga 0,9 watt, jam siaga harian 23,7 jam, konsumsi daya siaga 7,8 kWh/tahun.
5. **Televisi**: Daya siaga 0,3 watt, jam siaga harian 20 jam, konsumsi daya siaga 2,2 kWh/tahun.
6. **Komputer**: Daya siaga 0,9 watt, jam siaga harian 14 jam, konsumsi daya siaga 4,6 kWh/tahun.
7. **Pendingin ruangan/AC**: Daya siaga 1,8 watt, jam siaga harian 20,7 jam, konsumsi daya siaga 13,6 kWh/tahun.
8. **Layar LCD**: Daya siaga 0,6 watt, jam siaga harian 14 jam, konsumsi daya siaga 3,1 kWh/tahun.
Untuk menghemat listrik, Deny menyarankan agar memutuskan sambungan kabel listrik saat tidak digunakan. “Mitigasinya hanyalah memutus arus atau colokan, bisa manual langsung dicabut, dengan saklar, atau otomatis pakai sensor,” tuturnya. Dengan menghilangkan kebiasaan boros ini, tagihan listrik rumah tangga dapat dikurangi secara signifikan.