Surakarta – Haleon Indonesia, di bawah merek Panadol, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, PKK, dan Yayasan Suluh Kasih, hari ini secara resmi meluncurkan inisiatif terbaru mereka: Panadol Koper Cekatan dan Program Kader Pandai. Acara ini diadakan di Canting Londo, Surakarta, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Dhanica Mae Tiu, General Manager Haleon Indonesia, dan Selvi Ananda, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Solo.
Swamedikasi, atau pengobatan mandiri, adalah praktik yang umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022, sebanyak 84,34% masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi. Namun, angka ini mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 79,74%. Praktik ini dapat mengurangi beban fasilitas kesehatan jika dilakukan dengan pengetahuan yang tepat. Sebaliknya, tanpa pemahaman yang baik, swamedikasi dapat berisiko menyebabkan salah diagnosis, salah dosis, dan salah pengobatan.
Haleon Indonesia melalui merek Panadol, yang merupakan pemimpin global dalam pereda nyeri berbasis parasetamol, berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan kesehatan dan aksesibilitas perawatan kesehatan bagi masyarakat. Menyusul keberhasilan Panadol Klinik Cekatan dan Panadol Telepon Cekatan, Panadol kini meluncurkan Panadol Koper Cekatan. Proyek inovatif ini melibatkan koper portabel yang dilengkapi dengan kemampuan Telepon Cekatan, dirancang untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Bekerja sama dengan Yayasan Suluh Kasih di Surakarta, Panadol berencana meluncurkan inisiatif ini di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Koper Cekatan akan digunakan oleh personel yang berpengetahuan untuk memastikan manfaatnya sampai ke masyarakat dengan efektif. Selain itu, Panadol dan Yayasan Suluh Kasih juga mendirikan program Kader Pandai yang melibatkan lebih dari 200 kader yang berasal dari ibu rumah tangga dan anggota Program Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka dilatih untuk mengedukasi masyarakat tentang perawatan diri dan manajemen nyeri, serta akan dipilih dari 20 kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk memastikan distribusi yang adil dan aksesibilitas pendidikan perawatan diri di seluruh provinsi.
Dalam konferensi pers, Dhanica Mae Tiu menyampaikan, “Kami berharap dengan hadirnya Panadol Koper Cekatan dan Program Kader Pandai, masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi kesehatan yang tepat dan melakukan swamedikasi dengan lebih aman dan efektif.”
Selvi Ananda menambahkan, “Program ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan di kalangan ibu rumah tangga dan anggota PKK, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka.”
Acara media gathering ini diakhiri dengan makan siang, di mana para tamu undangan berkesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara dan mendapatkan informasi lebih lanjut tentang inisiatif Panadol Koper Cekatan dan Kader Pandai.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Yayasan Suluh Kasih atau Haleon Indonesia.
Referensi
Badan Pusat Statistik (BPS), “Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir (Persen), 2021-2023”, 2024.