SOLO – Pengurus Daerah Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Kota Surakarta resmi dilantik oleh Ketua Umum DPP Perjuangan Walisongo Indonesia, Dr. KH Abbas Billy Yachsy (Gus Abbas), pada Minggu (28/7).
Pelantikan ini dihadiri oleh seluruh Pengurus PWI Kota Surakarta dan diikuti oleh pelantikan komandan Laskar Sabilillah, salah satu divisi dalam Perkumpulan Perjuangan Walisongo Indonesia. Dalam prosesi pelantikan, seluruh pengurus diambil sumpahnya melalui baiat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PWI.
Usai pelantikan, dilakukan penyerahan bendera PWI dan Pataka Laskar Sabilillah dari Ketua Umum PWI kepada Ketua PD PWI Kota Surakarta, serta dari Panglima Laskar Sabilillah kepada Komandan Laskar Sabilillah Kota Surakarta. Penyerahan ini menjadi simbol pemberian tanggung jawab organisasi kepada seluruh pengurus PWI Kota Surakarta.
Ketua PD PWI Kota Surakarta, Sudrajat Kentas Pribadi, menyatakan bahwa pelantikan ini bukan akhir dari proses pembentukan pengurus, melainkan awal dari perjuangan untuk mengingatkan kembali syiar Islam yang pernah dilakukan oleh Walisongo.
“Tanpa peran serta Walisongo, mustahil Islam berkembang pesat dan menjadi agama mayoritas di Indonesia. Cara syiar melalui budaya dapat menjadi contoh bagi kita semua, bagaimana agama dan budaya berjalan beriringan sesuai dengan tradisi yang ada di tengah masyarakat,” ujar Sudrajat.
Sebagai organisasi penerus perjuangan Walisongo, PWI Kota Surakarta berupaya membangun kembali nilai-nilai luhur budaya syiar yang diajarkan oleh para wali, serta menggali, menjaga sejarah, dan budaya. Visi dan misi Perjuangan Walisongo Indonesia adalah melanjutkan ajaran Islam yang menganut faham Ahlus Sunnah wal Jama’ah, sebagaimana yang telah didakwahkan oleh Walisongo, untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang bermartabat dan berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan, kerukunan umat manusia, dan terciptanya rahmat bagi semesta alam.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, PWI Kota Surakarta akan bersinergi dengan seluruh pihak, serta memberikan edukasi tentang sejarah dan budaya agar generasi muda mengenal dan memahami nilai-nilai luhur budaya yang diwariskan oleh Walisongo.
“PWI Kota Surakarta merencanakan program penguatan literasi sejarah dan budaya di internal pengurus, serta melalui peran lembaga dakwah agar masyarakat mengenal dan mencintai sejarah dan budaya bangsanya sendiri. Hanya dengan mengenal dan mencintai sejarah bangsanya sendiri, masyarakat memiliki karakter dan jati diri sesuai dengan kepribadian budaya bangsa,” tutur Ketua PWI Kota Surakarta.