Wonogiri – Jika kemegahan Istana Bogor dan Istana Negara sering menarik perhatian masyarakat, kini Wonogiri menghadirkan sebuah bangunan megah dengan tujuan mulia. Istana Paranaraya, yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri, Jawa Tengah, dibangun sebagai bentuk penghormatan bagi lansia dan yatim piatu. Bangunan ini tidak hanya sekadar objek wisata, tetapi juga menjadi tempat penjamuan dan pembinaan yang penuh makna bagi para pengunjung.
Berada di dekat lereng Gunung Lawu, Istana Paranaraya berdiri megah dengan arsitektur yang sekilas mirip Istana Merdeka. Suparno, pemilik dan penggagas Istana Paranaraya, menjelaskan bahwa bangunan ini dibangun di atas lahan seluas 2.500 meter persegi dan menghabiskan dana lebih dari Rp 1 miliar. Di dalamnya, tersedia berbagai fasilitas seperti penginapan serta galeri foto presiden dari masa ke masa, mulai dari era Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
“Istana ini dibangun bukan untuk tujuan komersial, tetapi sebagai wujud penghormatan kepada para lansia dan yatim piatu,” ungkap Suparno. “Para pengunjung hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000, dan jika tidak membawa uang, kami tetap memperbolehkan mereka untuk masuk. Ini lebih kepada edukasi untuk menghormati orang tua dan mengajarkan nilai-nilai hidup kepada anak-anak desa.”
Selain menjadi tempat berkumpulnya lansia, Istana Paranaraya juga difungsikan sebagai objek wisata yang menawarkan nuansa tenang jauh dari hiruk-pikuk kota. Para lansia yang berkunjung akan menerima santunan dan bimbingan, sebagai bagian dari usaha untuk mengedukasi masyarakat agar selalu menghormati orang tua dan peduli terhadap sesama, khususnya mereka yang sudah lanjut usia atau yatim piatu.
“Melalui bangunan ini, kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa hidup adalah perjuangan. Istana ini adalah simbol semangat bagi anak-anak desa untuk tidak menyerah dalam menghadapi kehidupan,” lanjut Suparno.
Dengan fasilitas yang lengkap dan suasana yang damai, Istana Paranaraya diharapkan dapat menjadi destinasi yang tidak hanya memberikan pengalaman wisata, tetapi juga membawa misi kemanusiaan yang mendalam.