Solo – Para kyai kasepuhan dan pengurus harian Perjuangan Walisongo Indonesia menggelar silaturahmi dengan Dandim 0735/Surakarta, Letkol Inf Eko Hardianto, S.H., M.I.P, pada Jumat siang (20/9) di markas Kodim 0735/Surakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kelompok masyarakat dengan TNI, khususnya dalam menjaga persatuan dan kerukunan di Kota Surakarta.
Dandim 0735/Surakarta menyambut langsung kedatangan kyai dan pengurus harian Perjuangan Walisongo Indonesia dengan penuh keakraban. Ketua Pengurus Daerah Perjuangan Walisongo Indonesia, Sudrajat Kentas Pribadi, menekankan pentingnya silaturahmi sebagai wujud persatuan dan kegotongroyongan antara TNI dan rakyat.
“Sebagai umat Muslim, silaturahmi merupakan kewajiban yang harus dijalankan. Melalui silaturahmi, kita bisa memperkuat persatuan, gotong royong, dan hubungan kemanunggalan antara TNI dan rakyat,” ujar Sudrajat.
Dalam kesempatan tersebut, Sudrajat juga memperkenalkan visi dan misi Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) yang berkomitmen melanjutkan perjuangan Walisongo. PWI merupakan organisasi masyarakat Islam moderat yang berpegang pada ajaran ahlusunnah wal jamaah, dengan fokus menjaga sejarah dan budaya bangsa, khususnya budaya Jawa di Surakarta.
Sudrajat juga menegaskan bahwa sejarah bangsa harus dilestarikan dan tidak boleh dibelokkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Menurutnya, pembelokan sejarah dapat merusak jati diri generasi muda serta menghilangkan karakter asli bangsa Indonesia.
“Sejarah adalah cerminan peradaban, budaya, serta karakter luhur bangsa. Oleh karena itu, PWI berupaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga sejarah dan budaya bangsa agar tidak tergerus oleh modernisasi dan budaya luar,” tegasnya.
Perjuangan Walisongo Indonesia, lanjut Sudrajat, berkomitmen untuk tidak berkonfrontasi dengan pihak manapun, melainkan menjalankan gerakan edukatif yang menanamkan kecintaan pada budaya dan peradaban bangsa. Organisasi ini juga siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menjaga kondusivitas keamanan di Kota Surakarta.
“Kolaborasi dengan para stakeholder sangat penting dalam menjaga keamanan dan persatuan di Surakarta,” pungkas Sudrajat.