Sukoharjo, Kabarjoglo.com – Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet) Bantara Sukoharjo menyelenggarakan “KKN Expo 2024”, bertempat di barat Gedung Auditorium kampus. Acara ini merupakan puncak dari kegiatan KKN yang telah berlangsung selama 45 hari di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Expo ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk memamerkan hasil karya mereka selama KKN. Rabu, (25/09/2024).
Dalam sambutan pembukaan, Wakil Rektor I, Dr. Sri Hartati, MP, yang mewakili Rektor Univet Bantara, Prof. Dr. Farida Nugrahani, menyampaikan rasa bangganya terhadap mahasiswa yang telah bekerja keras menghasilkan karya-karya yang memberikan kontribusi kepada masyarakat. “Kami sangat berbangga atas dedikasi dan kerja keras mahasiswa yang telah menghasilkan karya ini. Semoga karya-karya tersebut dapat menjadi catatan kebaikan dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua LPPM Univet Bantara, Dr. Jatmiko Hidayat, menambahkan bahwa expo ini merupakan puncak dari seluruh rangkaian program kerja mahasiswa KKN, diikuti oleh lebih dari 300 mahasiswa yang tersebar dalam 27 kelompok. “Expo ini menampilkan hasil kolaborasi lintas disiplin ilmu yang diterapkan mahasiswa selama KKN, dan kami berharap produk-produk ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa,” jelas Jatmiko.
Selama 45 hari, mahasiswa KKN telah ditempatkan di beberapa lokasi di Sukoharjo dan Karanganyar. Mereka bekerja sama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal di wilayah masing-masing. Pada expo ini, hasil dari upaya tersebut dipamerkan kepada publik. Selain itu, mahasiswa juga membuat video kreatif tentang proses KKN yang akan dinilai dan diberi penghargaan untuk kategori juara 1, 2, 3, dan favorit.
Salah satu karya yang dipamerkan berasal dari kelompok KKN Desa Alas Ombo, di mana mereka membuat produk sabun cair untuk rumah tangga dan laundry, kerajinan cincin dan gelang dari manik-manik, serta tas kain ecoprint. Menurut salah satu anggota kelompok, Putri Anggoro, produk tersebut dijual dengan harga terjangkau. “Sabun cair kami hargai Rp. 7.000, cincin Rp. 3.000, gelang Rp. 5.000, dan tas ecoprint Rp. 10.000,” jelasnya.
Selain produk-produk tersebut, expo ini juga menampilkan hasil kolaborasi lainnya, seperti produk kerajinan dan inovasi kreatif yang dirancang mahasiswa berdasarkan disiplin ilmu mereka. Jatmiko menekankan bahwa KKN bukan hanya sekadar praktik akademis, melainkan juga kesempatan untuk memperkuat sosialisasi, keilmuan, dan aplikasi pengetahuan di lapangan. “Pengalaman ini akan sangat membantu mahasiswa dalam mencapai cita-cita mereka,” tambahnya.
Sri Hartati juga mengapresiasi kegiatan ini dan berharap expo tahunan tersebut terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. “Kami berharap acara ini bisa menjadi sarana bagi mahasiswa untuk memamerkan karya-karya mereka, sekaligus memberi manfaat bagi masyarakat yang terlibat dalam kegiatan KKN,” pungkasnya.