Surakarta – Museum Radya Pustaka Surakarta menjadi saksi perhelatan penting dalam upaya pelestarian budaya Jawa. Dalam rangka menyambut ulang tahunnya yang ke-134, museum tertua di Indonesia ini menggelar acara “Belajar Bersama Berbusana Jawa” dengan menghadirkan narasumber Ika Kusuma Ayu , yang diikuti oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kota Surakarta.
Acara ini dibuka oleh Kepala UPTD Museum Kota Surakarta, Kota Solo, Bonita Rintyowati , yang menyampaikan pentingnya mengenal dan melestarikan budaya lokal, khususnya busana tradisional Jawa. “Generasi muda harus bangga dengan budaya Jawa, termasuk cara berbusana. Kami berharap dengan kegiatan ini, kalian bisa mempraktikkan bagaimana cara berpakaian adat Jawa yang benar,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto, selaku penasihat Museum Gubuk Wayang, Mojokerto, menekankan bahwa busana Jawa bukan hanya soal estetika, tetapi juga tentang filosofi dan tata krama yang luhur. “Busana Jawa mengajarkan kita tentang kepantasan, martabat, dan kearifan lokal. Kita harus menjaga dan melestarikan budaya ini agar tidak hilang di tengah gempuran budaya asing,” tambahnya.
Peserta yang hadir tampak antusias mengikuti setiap sesi, termasuk praktik mengenakan busana Jawa dengan benar, yang dipandu oleh narasumber dari Sanggar Kecantikan Kusuma Ayu. Selain itu, acara ini juga menampilkan koleksi busana adat Jawa yang ada di Museum Radya Pustaka, memperlihatkan betapa kayanya warisan budaya yang dimiliki Indonesia.
Menutup sambutannya, Kombes Pol. Tri Suhartanto mengingatkan bahwa budaya adalah identitas bangsa yang harus terus dijaga. “Mari kita lestarikan busana Jawa sebagai bagian dari budaya Nusantara, dan jadikan perbedaan untuk mempererat persatuan bangsa,” pesannya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya melestarikan budaya lokal, sekaligus membangkitkan rasa bangga terhadap warisan leluhur.