PT KAI dan Balai Teknik Perkeretaapian Tingkatkan Pelayanan KA Batara Kresna demi Transportasi Ideal Solo-Wonogiri

Solo  – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta bersama Balai Teknik Perkeretaapian Semarang menggelar talk show bertema “Upaya Mewujudkan Transportasi Ideal di Relasi Solo-Wonogiri dengan KA Batara Kresna” pada Kamis (5/12) di Stasiun Solo Kota.

Acara ini sekaligus menjadi ajang media gathering yang dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro , dan Humas Balai Teknik Perkeretaapian Semarang, Widya.
Dalam sesi diskusi,  Krisbiyantoro memaparkan perjalanan KA Batara Kresna sebagai kereta api perintis yang beroperasi sejak 2015. “Sejak awal peluncurannya, KA Batara Kresna telah menjadi solusi konektivitas antara Solo dan Wonogiri. Meski sempat terdampak pandemi pada 2020-2021, tren pengguna kereta ini terus meningkat, bahkan mencatatkan pertumbuhan hingga 48% pada 2022-2023,” ujarnya.
Kunto menekankan, peningkatan jalur kereta antara Solo dan Wonogiri menjadi prioritas untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan perjalanan. “Kami telah meningkatkan kualitas rel dari tipe R33 dan R42 menjadi R54 sepanjang 30 km. Ini memungkinkan perjalanan lebih cepat dan aman,” tambahnya.

Fasilitas Stasiun dan Kereta Ditingkatkan
Widi dari Balai Teknik Perkeretaapian Semarang menjelaskan peran pemerintah dalam mendukung operasional KA Batara Kresna, khususnya melalui peningkatan fasilitas di stasiun dan jalur rel. “Di Stasiun Solo Kota dan Sukoharjo, kami telah melakukan penataan kawasan dengan pembangunan gapura, pagar sterilisasi, dan selter bagi penumpang. Hal ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan aman,” ungkapnya.

Selain itu, berbagai fasilitas di dalam kereta juga ditingkatkan untuk kenyamanan penumpang. “Kami memastikan kereta dilengkapi dengan kaca film dan rolling gorden untuk mengurangi panas. Penerangan dan sistem pendingin udara juga terus diperhatikan agar perjalanan semakin nyaman,” jelas Widya

Tantangan dan Dukungan Pemerintah Daerah
Meskipun okupansi kereta ini mencapai 73,45% hingga Oktober 2024, Krisbiyantoro mengakui bahwa masih ada tantangan, terutama terkait keselamatan di perlintasan sebidang. “Kami membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan di perlintasan. Selain itu, kami juga terus membangun pos penjagaan di titik-titik rawan,” katanya.

Subsidi operasional KA Batara Kresna juga menjadi perhatian utama dalam rencana ke depan. “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar subsidi tetap tersedia, sehingga tarif terjangkau dan pelayanan dapat ditingkatkan,” tambah Krisbiyantoro.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif antara narasumber dan para peserta, termasuk media yang hadir. PT KAI berharap, melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat, KA Batara Kresna dapat menjadi moda transportasi ideal yang tidak hanya menghubungkan Solo-Wonogiri, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan