Delegasi Indonesia Tampil di Neapolis International Kids Festival 2024, Perkenalkan Wayang Kulit ke Tunisia

SOLO – Delegasi Indonesia turut berpartisipasi dalam Neapolis International Kids Festival 2024, yang berlangsung pada 22–29 Desember 2024 di kota Nabeul, Tunisia. Indonesia diwakili oleh Wayang Revolusi Community, sebuah komunitas yang berfokus pada pengembangan seni pertunjukan tradisional, khususnya Wayang Kulit, di bawah naungan Yayasan Sang Pamarta Indonesia dari Kartasura, Sukoharjo.

Menurut Ki Wahyu Dunung Raharjo, dalang muda sekaligus kreator Wayang Revolusi Community, keikutsertaan ini merupakan kesempatan berharga untuk mengenalkan budaya Indonesia di kancah internasional.

“Ini adalah kali pertama Indonesia tampil di ajang internasional di Tunisia, dan kami merasa bangga serta sangat bersemangat. Kami menyiapkan dua format pertunjukan, yaitu perpaduan antara wayang kulit purwa dengan Wayang Jemblung—sebuah akapela tradisional dari Banyumas—serta format Animawayang, karya terbaru yang memadukan siluet, cerita binatang, dan multimedia,” ujar Ki Wahyu.

Empat dalang muda turut hadir di festival ini, yakni Ki Canggih Tri Atmojo Krisno, Ki Wahyu Dunung Raharjo, Ki Ragil Yonathan Senopatining Gusti, dan Ki Dwi Anggoro. Kehadiran mereka di Tunisia difasilitasi oleh Program Dana Indonesiana dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Ki Canggih Tri Atmojo Krisno menjelaskan bahwa konsep pertunjukan mereka disesuaikan dengan audiens Tunisia yang mayoritas Muslim dan anak-anak.

“Kami membawakan konsep Animawayang dengan judul The Ark of Noah, yang bercerita tentang penyelamatan makhluk hidup melalui Bahtera Nabi Nuh AS. Kami tampil di kota Nabeul, Bizerte, dan Hamamet. Ribuan anak-anak sangat antusias, dan seusai pertunjukan, mereka berbondong-bondong mendatangi kami untuk berfoto dan bertanya tentang Indonesia,” ungkapnya.

Dukungan dan Apresiasi Diplomatik

Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, turut hadir dalam pembukaan festival dan menyaksikan langsung pertunjukan Wayang Revolusi Community di Nabeul dan Bizerte.

“Kami merasa bangga dan haru melihat antusiasme anak-anak Tunisia terhadap wayang. Pertunjukan selalu penuh, dan tiket terjual habis. Ini membuktikan bahwa seni budaya Nusantara memiliki daya tarik tersendiri di mata dunia. Wayang juga memiliki hubungan erat dengan sejarah penyebaran Islam di Nusantara, yang mencerminkan bagaimana Islam di Indonesia sangat menghargai dan menjunjung tinggi kebudayaan. Diplomasi kebudayaan seperti ini perlu terus dikembangkan di masa depan,” ujar Zuhairi.

Selain dukungan dari Duta Besar RI, acara ini juga mendapat perhatian dari Kanjeng Raden Ario Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH, seorang pemerhati budaya dari Kartasura, yang menegaskan pentingnya promosi wayang di tingkat internasional pasca penetapan wayang kulit sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

“Wayang harus terus diperkenalkan ke berbagai negara agar semakin dipahami dan dilestarikan,” katanya.

Kegiatan ini diikuti oleh delegasi dari 14 negara, di mana masing-masing tim tampil maksimal 4 kali. Namun, khusus untuk delegasi Indonesia, mereka mendapatkan kesempatan tampil sebanyak 6 kali di tiga kota berbeda.

Dukungan sponsor juga datang dari Bapak Kanapi Subur Dwiyanto dan Dr. Kamin, SH, MH, yang turut membantu kelancaran delegasi Indonesia dalam festival ini.

Partisipasi Indonesia dalam Neapolis International Kids Festival 2024 menjadi langkah nyata dalam mempromosikan seni dan budaya Nusantara di panggung global serta memperkuat diplomasi budaya Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan