
Kapuas Hulu – Malam itu, kepanikan melanda warga Desa Kakurak, Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. Kobaran api dengan cepat melahap sebuah rumah panjang, meninggalkan kepulan asap hitam yang membubung ke langit. Puluhan warga kehilangan tempat tinggal dalam hitungan jam, sementara suara sirine dan teriakan minta tolong bergema di antara kobaran api.
Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW bersama warga setempat bahu-membahu berjuang memadamkan si jago merah. Dengan peralatan seadanya—ember, selang air, dan alat pemadam sederhana—mereka berusaha menaklukkan kobaran api yang merambat dengan cepat akibat struktur rumah berbahan kayu serta kondisi cuaca yang kering.
Koramil dan Polsek Badau segera merespons. Personel mereka terjun ke lokasi, membantu evakuasi warga dan mengamankan area agar tak ada korban jiwa. Sayangnya, sebagian besar bangunan telah hangus sebelum bantuan pemadam kebakaran tiba.
Lettu Inf Mahfud, Danramil Badau, menyampaikan bahwa bantuan darurat segera disalurkan kepada warga terdampak. “Kami sudah mendistribusikan makanan, air bersih, selimut, dan kebutuhan darurat lainnya. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah desa agar kebutuhan dasar para korban segera terpenuhi,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Badau, AKP Supriyanto, memastikan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran masih berlangsung. “Kami mengumpulkan keterangan dari saksi untuk mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau faktor lain yang menyebabkan kebakaran ini,” katanya.
Di tengah kepiluan, tenda-tenda pengungsian berdiri sebagai tempat sementara bagi para korban. Relawan, organisasi sosial, dan pemerintah daerah terus mengirimkan bantuan. Tim kesehatan dari Satgas Pamtas dan puskesmas setempat turut sigap memberikan pertolongan bagi warga yang mengalami luka dan trauma akibat kejadian ini.
Lettu Czi Ronny Malianto, Pasi Ter Satgas, menutup dengan harapan penuh semangat. “Doa dan dukungan kami selalu bersama para korban. Semoga bantuan segera datang dan mereka bisa bangkit kembali. Bersama kita kuat, bersama kita bangkit.”
Kebakaran ini meninggalkan luka mendalam bagi warga Kakurak, tetapi semangat gotong royong dan solidaritas yang muncul menjadi cahaya di tengah kepedihan. Warga yang kehilangan rumah kini berjuang untuk bangkit kembali, menata ulang kehidupan mereka dari puing-puing yang tersisa.