Boyolali – Di tengah terik matahari yang memancar di atas hamparan sawah Desa Manjung, Kecamatan Sawit, tampak sosok berseragam loreng turun langsung ke pematang. Bukan untuk latihan tempur, melainkan untuk membantu para petani menabur pupuk di antara rumpun padi yang mulai meninggi.
Adalah Peltu Agus Indra, Babinsa dari Koramil 09/Sawit Kodim 0724/Boyolali, yang memimpin kegiatan gotong royong tersebut. Hari itu, ia dan beberapa anggota Koramil turut membantu pemupukan padi milik Pak Suyanto, anggota Kelompok Tani setempat. Tanpa ragu ia mencangkul, mencampur pupuk, dan ikut menyebarkannya di tengah lumpur, sama seperti para petani lainnya.
“Sebagai Babinsa, saya punya tanggung jawab moral untuk hadir dan membantu warga di wilayah binaan saya, termasuk para petani,” ujar Peltu Agus sambil tersenyum ramah, sesekali menyeka keringat di dahinya.
Tak hanya hadir secara fisik, kehadiran Babinsa dalam kegiatan pertanian menjadi bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Mereka tak segan melepas sepatu, mencelupkan kaki ke lumpur, demi memastikan proses pemupukan berjalan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
“Kami ingin memastikan pemupukan dilakukan dengan benar. Karena dari sinilah nanti hasil panen ditentukan,” jelasnya.
Kegiatan ini dilakukan secara gotong royong bersama petani setempat. Para anggota Koramil turut terlibat mulai dari pencampuran pupuk hingga penyebaran di area yang cukup luas. Di sela-sela pekerjaan, canda dan tawa ringan terdengar, menandai keakraban yang telah lama terjalin antara aparat dan warga desa.
Bagi Pak Suyanto, kehadiran Babinsa di lahan sawah bukan hanya soal bantuan tenaga, tetapi juga soal dukungan moral.
“Rasanya beda kalau dikerjakan ramai-ramai begini. Lebih semangat, apalagi ada Pak Babinsa. Kami merasa benar-benar diperhatikan,” ungkapnya dengan wajah berbinar.
Kegiatan ini bukan yang pertama, dan jelas bukan yang terakhir. Peltu Agus dan rekan-rekannya berkomitmen untuk terus mendampingi para petani, mulai dari masa tanam hingga panen tiba.
Di lahan sederhana itu, cerita besar sedang ditulis: tentang kerja sama, tentang gotong royong, dan tentang TNI yang tak hanya menjaga batas negara, tapi juga menjaga harapan rakyat di sawah-sawah kecil seperti di Desa Manjung.