Menembus Batas Negeri: Kunjungan Tim Pusterad di Tengah Dedikasi Satgas Yonzipur 5/ABW di Perbatasan Kapuas Hulu

Kapuas Hulu, 17 April 2025 – Mentari belum tinggi saat barisan prajurit di Markas Komando Taktis (Makotis) Nanga Badau mulai bersiap menyambut tamu penting. Hari itu, Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonzipur 5/ABW kedatangan Tim Asistensi Pembinaan Teritorial (Asnis Gar Binter) dari Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), yang dipimpin langsung oleh Direktur Pendidikan dan Latihan Pusterad, Brigjen TNI Togar Parulian Pangaribuan, S.I.P.

Bukan sekadar kunjungan seremonial, kehadiran Tim Asnis membawa misi yang lebih dalam: melihat langsung bagaimana para prajurit menjaga tidak hanya kedaulatan wilayah, tapi juga menanamkan nilai-nilai kemanusiaan melalui pembinaan teritorial di batas negeri.

Di tengah medan berat dan tantangan geografis yang tak mudah, Satgas Yonzipur 5/ABW menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berinovasi. Brigjen TNI Togar mengamati dengan saksama beragam program yang dijalankan Satgas — mulai dari kegiatan sosial kesehatan, program belajar-mengajar di sekolah perbatasan, hingga pengembangan taman baca dan kebun percontohan sebagai upaya mendukung ketahanan pangan masyarakat setempat.

Dalam pernyataannya, Brigjen Togar menegaskan pentingnya pelaksanaan tiga metode Binter — komunikasi sosial, Bhakti TNI, dan pertahanan wilayah — sebagai landasan utama dalam memperkuat peran TNI di wilayah perbatasan.

“Keberadaan kalian di sini bukan hanya sebagai penjaga batas negara, tapi juga sebagai wajah TNI yang membina, merangkul, dan hadir untuk rakyat,” pesan Brigjen Togar kepada seluruh personel Satgas.

Sementara itu, Dansatgas Pamtas RI–Malaysia Yonzipur 5/ABW, Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, S.H., menegaskan komitmen Satgas untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas kegiatan teritorial demi memberikan dampak positif bagi masyarakat perbatasan.

Kegiatan asistensi ini juga membuka ruang dialog antara Tim Asnis dan prajurit di lapangan. Suara-suara dari para penjaga perbatasan — tentang tantangan, harapan, dan inisiatif lokal — menjadi masukan penting bagi Pusterad dalam merumuskan strategi pembinaan teritorial yang lebih adaptif dan kontekstual.

Salah satu apresiasi khusus diberikan kepada kreativitas prajurit dalam menciptakan solusi lokal, seperti pembuatan tempe sebagai alternatif gizi bagi masyarakat, serta penghijauan lingkungan yang memberikan nilai keberlanjutan.

Di penghujung kunjungan, suasana hangat menyelimuti interaksi antara pimpinan dan prajurit. Brigjen Togar menutup kegiatannya dengan pesan penuh semangat:

“Jaga moral, jaga semangat juang, dan ingat, netralitas TNI adalah harga mati. Kalian bukan hanya pasukan penjaga perbatasan, tapi juga duta bangsa di wilayah terdepan.”

Hari beranjak sore, namun semangat para prajurit tak surut. Kunjungan ini bukan hanya menambah motivasi, tapi juga mengukuhkan makna tugas mereka: menjaga negeri bukan semata soal batas wilayah, tetapi juga soal menyatukan hati dan harapan rakyat di ujung Tanah Air.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan