Pulang Dengan Kehormatan: Dandim Boyolali Apresiasi Prajurit yang Memasuki Purna Tugas

Boyolali – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Aula Makodim 0724/Boyolali pagi itu. Di balik deretan kursi yang tertata rapi dan senyum bangga para keluarga, satu momen penting berlangsung: pelepasan 12 prajurit terbaik yang memasuki Masa Persiapan Pensiun (MPP), dipimpin langsung oleh Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, S.Pd., M.Han.

Salah satu yang dilepas adalah Peltu Wiyono, prajurit senior yang selama ini dikenal karena dedikasi dan keteladanannya. Bersama 11 rekannya, ia resmi menutup lembaran pengabdian di TNI AD dengan kepala tegak dan jiwa yang tetap teguh sebagai seorang prajurit sejati.

Dalam sambutannya, Letkol Inf Wiweko menyampaikan rasa hormat yang mendalam atas jasa dan pengabdian mereka kepada bangsa dan negara. Ia menyebut acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk penghargaan atas puluhan tahun pengabdian yang tidak ternilai.

“Tradisi pelepasan ini adalah wujud penghormatan. Karena bagi seorang prajurit, masa purna tugas adalah bentuk kemenangan. Pulang dengan hormat, dalam keadaan sehat, adalah pencapaian luar biasa,” ucap Dandim.

Ia juga menegaskan bahwa pensiun bukan akhir dari perjalanan. Justru menjadi awal dari babak baru kehidupan yang tetap bisa dipenuhi makna dan pengabdian, meski tidak lagi mengenakan seragam loreng.

“Jaga selalu nama baik TNI. Jiwa tentara akan selalu melekat, meskipun secara formal masa dinas telah selesai,” tambahnya dengan nada penuh semangat.

Letkol Wiweko juga berpesan kepada para junior untuk meneladani para senior yang mampu menuntaskan tugas hingga titik akhir dengan terhormat. Menurutnya, tidak semua prajurit memiliki kesempatan itu.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan, sertifikat, dan bingkisan sebagai bentuk kenang-kenangan. Momen tersebut menjadi puncak rasa haru, ketika satu per satu prajurit purna tugas berdiri di hadapan rekan-rekannya untuk menerima penghormatan terakhir dalam barisan.

Suasana pun ditutup dengan foto bersama yang memancarkan kebersamaan dan rasa bangga. Di balik setiap jabat tangan dan pelukan, tersimpan cerita panjang tentang pengabdian, kesetiaan, dan cinta pada negeri.

Kini, mereka kembali ke pelukan keluarga, namun nama mereka akan selalu hidup di dalam ingatan rekan-rekan yang ditinggalkan—sebagai panutan, sebagai keluarga, sebagai prajurit yang pulang dengan kehormatan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan