Surakarta – Dalam upaya mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SLB Negeri Surakarta bekerja sama dengan Iswara Food mengadakan pelatihan pembuatan olahan singkong, yang mencakup pembuatan keripik daun singkong dan tepung mocaf (modified cassava flour). Kegiatan ini diikuti oleh guru, dan orang tua sebagai bentuk pelatihan Trainer of Trainer (ToT).
Nurlaili Irmawati, M.Pd, selaku Waka Kurikulum SLB Negeri Surakarta, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan mengenalkan makanan sehat berbahan lokal kepada anak-anak berkebutuhan khusus. “Sebagian besar anak kami terbiasa mengonsumsi makanan hasil olahan pabrik. Dengan pelatihan ini, kami ingin mengenalkan alternatif makanan gluten-free yang tetap disukai anak-anak, seperti camilan dari daun singkong dan tepung mocaf,” jelasnya.
Menurut Nurlaili, penggunaan tepung mocaf sangat dianjurkan karena bebas gluten, yang dinilai lebih aman bagi anak-anak dengan autisme, ADHD, atau hiperaktifitas. “Harapannya, orang tua juga bisa membuat sendiri di rumah, menyesuaikan dengan selera anak-anak,” tambahnya.
Dewi, Owner Iswara Food yang menjadi narasumber pelatihan, memaparkan pentingnya memanfaatkan potensi lokal seperti singkong yang mudah didapat, murah, dan sehat. “Tepung mocaf ini bisa menjadi alternatif pengganti tepung terigu yang masih diimpor. Selain cocok untuk penderita jantung dan diabetes, pembuatan tepung mocaf pun mudah dan bisa dilakukan di rumah,” jelas Dewi, yang mengaku sudah memproduksi mocaf selama 18 tahun.
Selain pelatihan hari ini, Iswara Food juga berencana menggelar pelatihan pembuatan sabun nabati ramah lingkungan di Masjid Albasir, yang terbuka bagi jamaah setempat.
Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan semangat kemandirian, kreativitas, serta kesadaran gizi dan kesehatan pada anak-anak berkebutuhan khusus, serta membuka jalan bagi keluarga untuk menciptakan usaha rumahan yang bermanfaat.
