Surakarta – Di tengah bayangan pandemi yang pernah melumpuhkan sektor perhotelan, satu nama justru lahir dan tumbuh menjadi simbol ketahanan: Hotel Zigna Kampung Batik. Lima tahun sejak dibuka di jantung kawasan budaya Laweyan, hotel ini kini merayakan perjalanan luar biasa dari masa krisis hingga transformasi menjadi Zigna Hotels, sebuah brand lokal yang menegaskan eksistensinya di industri perhotelan nasional.
Perayaan bertajuk Harmonia Dasalima yang digelar di Latar Laweyan, Canting Londo Kitchen, Jumat (10/10/2025), bukan sekadar pesta ulang tahun. Ia adalah perayaan tentang perjuangan, rasa syukur, dan semangat komunitas yang menyatu dalam harmoni.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar, kata Gusti Muchlis, Cluster General Manager Zigna Hotels Solo. “Kami lahir di masa pandemi, bertahan di masa efisiensi, dan kini tumbuh dengan identitas baru. Zigna di usia lima tahun seperti anak yang mulai memahami dunia siap bersaing dan berinteraksi lebih luas.”
Perjalanan menuju momen ini diwarnai beragam aksi sosial. Sejak September, Zigna menggelar serangkaian kegiatan bertema Harmonia: mulai dari membersihkan dua masjid sekitar hotel, donor darah, hingga nonton bareng anak-anak Panti Asuhan PAKYM. Program ditutup dengan Harmoni Peduli , aksi bedah warung milik warga Laweyan bentuk nyata keterlibatan hotel dengan masyarakat sekitar.
Menurut Yuke Anastasia, Executive Secretary & PR Hotel Zigna Kampung Batik, rangkaian kegiatan tersebut mencerminkan filosofi dasar Zigna: menggabungkan bisnis dengan empati sosial.
“Perayaan ini bukan hanya tentang usia hotel, tapi tentang bagaimana kami hadir dan memberi makna bagi lingkungan,” ujarnya.
Momentum ulang tahun ini juga memperkenalkan tagline baru: “Beyond Stay”. Sebuah janji bahwa menginap di Zigna bukan hanya soal tempat beristirahat, tapi pengalaman penuh ketulusan, budaya, dan kearifan lokal yang dibalut keramahan khas Solo.
Dari hotel yang lahir di masa sulit, Zigna kini berdiri tegak bukan hanya sebagai tempat singgah, tetapi simbol dari harapan dan ketahanan industri lokal.
Dan seperti makna kata “harmonia”, perjalanan Zigna seolah mengingatkan: bahkan di tengah tantangan, keindahan tetap bisa tumbuh ketika semua bergerak dalam satu irama.