Yogyakarta, Kabarjoglo.com – Dalam rangka memperingati HUT Ke-74 TNI, HUT Ke-58 Korem 071/Wk dan Dies Natalis Ke-56 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Korem 071/Wk bersama Civitas Akademika Unsoed melaksanakan Ziarah ke makam Pangsar Jenderal Soedirman dan Silaturahmi ke keluarga Pangsar Jenderal Soedirman, Kamis (12/9/2018).
Ziarah di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Semaki Yogyakarta dan Silaturahmi di Museum Dharma Wiratama Yogyakarta.
Sebelum kegiatan silaturahmi ke keluarga Pangsar, dilaksanakan Ziarah ke Makam Pangsar Jenderal Soedirman di TMP Kusumanegara Semaki Yogyakarta dipimpin Rektor Unsoed Prof. DR. Ir. Suwarto, M.S.
Sambutan hangat serta apresiasi yang tinggi menyertai silaturahmi Korem 071/Wk dan Civitas Akademika Unsoed oleh perwakilan keluarga, putra bungsu Pangsar soedirman, Bpk.Ir.H.Mohammad Teguh Soedirman.
Ir.Mohammad Teguh Soedirman menyampaikan selamat datang kepada segenap prajurit Korem 071/Wijayakusuma yang dipimpin oleh Kasiintelrem 071/Wk Letkol Inf Rudianto, S.Pd. mewakili Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos, M.M, M.Han., dan Rektor Unsoed Prof. DR Ir Suwarto, M.S beserta civitas akademika dan mahasiswa Unsoed di Museum Dharma Wiratama Yogyakarta.
Dengan harapan semoga dengan kedatangan ini dapat menambah wawasan kebangsaan dan ilmu pengetahuan khususnya sejarah perjuangan bangsa Indonesia, dengan kedatangan ini pula dapatnya tertanam nilai-nilai kejuangan Pangsar Jenderal Soedirman bagi segenap prajurit Korem 071/Wk maupun civitas akademika dan mahasiswa Unsoed.
Karena dengan mengetahui sejarah perjuangan bangsa dan meneladani nilai-nilai luhur Pangsar Jenderal soedirman, generasi muda bangsa khususnya para mahasiswa Unsoed sebagai penerus perjuangan bangsa dan calon-calon pemimpin bangsa kedepannya dapat mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif, kreatif dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Lebih lanjut Pak Teguh menceritakan tentang keteguhan dan kegigihan Jenderal Soedirman dalam berjuang. Pak Dirman pada tanggal 18 Desember 1948, dalam kondisi sakit parah, baru dioperasi satu paru-parunya dihentikan/diistirahatkan agar bisa sembuh kembali. Namun mendengar kabar agresi Belanda yang melanggar perjanjian Renville, Jenderal Soedirman seperti memiliki kekuatan baru. Dengan tekad baja Jenderal Soedirman kemudian memimpin gerilya dan membuat RI tetap ada dan mengobarkan semangat pasukan RI di seluruh tanah air.
Rektor Unsoed, Prof.Dr.Ir Suwarto, MS dalam sambutannya menyampaikan, Universitas Jenderal Soedirman memiliki suatu tradisi yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam memperingati dies natalisnya, yakni ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman dan anjangsana ke keluarga besar beliau. Tradisi ini pertama-tama adalah wujud dari silaturahim dengan keluarga Panglima Besar Jenderal Soedirman yang namanya diabadikan sebagai almamater yang kita cintai dan banggakan ini. “Tradisi ini juga merupakan sebuah upaya sekaligus komitmen Unsoed untuk mentransformasikan nilai-nilai kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman kepada seluruh sivitas akademika dan warga universitas. Transformasi ini penting adanya sebagai pewarisan filosofis dan nilai-nilai kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman yang insya Allah selalu dan senantiasa kontekstual dalam melandasi kita berkontribusi bagi masyarakat, bangsa dan negara”, ungkap Rektor.
Rektor berharap melalui momen ini, kiranya semakin terinspirasi sekaligus dapat meneladani semangat kejuangan beliau saat memimpin perang kemerdekaan di awal-awal berdirinya republik ini. “Nilai-nilai kejujuran, kepedulian dan semangat pantang menyerah yang dicontohkan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman, hakikatnya akan semakin memantapkan dan menguatkan jati diri sivitas akademika dan warga Unsoed untuk selalu memberikan yang terbaik”, pungkas Rektor.
Pada kesempatan yang sama, Danrem 071/Wk Kolonel Kav Dani Wardhana, S.Sos., M.M., M.Han., yang diwakili Kasiintelrem 071/Wk dalam sambutannya menyampaikan pengorbanan Panglima Besar Jenderal Soedirman sangatlah besar bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia, walaupun beliau dalam keadaan sakit tapi tetap memimpin gerilya untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Karena itu, selaku Danrem 071/Wk beserta segenap prajurit Korem 071/Wk dan civitas akademika Unsoed menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas jasa dan perjuangan beliau.
“Dalam konteks ini, maka kewajiban kita untuk mengingatkan kepada generasi muda bangsa, bahwa apa yang kita nikmati sekarang adalah buah dari perjuangan para pendahulu kita,” katanya.
“Para pahlawan telah mewariskan kepada kita bekal kemerdekaan dalam bentuk NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dengan demikian, tugas kita sebagai generasi muda bangsa adalah memelihara, menjaga dan mengisi kemerdekaan tersebut sepanjang waktu sesuai dengan cita-cita Proklamasi”, terangnya.
“Mari kita jadikan momentum ziarah ini sebagai sumber inspirasi dan motivasi untuk terus berjuang menghadapi berbagai masalah kebangsaan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia,” ajaknya.
Dikatakan pula, momentum ziarah ini guna mengedepankan sikap dan nilai-nilai kepahlawanan dalam menyikapi situasi dan kondisi saat ini. “Seperti berani karena benar, cinta tanah air, rela berkorban tanpa pamrih, percaya pada kekuatan sendiri, pantang menyerah dan senantiasa berdoa kepada Allah SWTdalam kondisi dan suasana apapun,” paparnya.