Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia UNS Gelar Pelatihan Literasi Sastra Anak untuk Guru Sekolah Dasar di Surakarta

SOLO – UNS melalui grup riset Inovasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Program Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia (S-3 PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Program Kemitraan Masyarakat Literasi Sastra Anak bersama Guru Sekolah Dasar.” Kegiatan ini berlangsung di SDN Wonosaren pada Jumat (31/5/2024).

Pelatihan ini dipimpin oleh Kepala Prodi S-3 PBI, Prof. Dr. Andayani, M.Pd., dengan anggota tim meliputi Prof. Dr. Suyitno, M.Pd., Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd., Prof. Dr. ST. Y. Slamet, M.Pd., Dr. Septi Yulisetiani, M.Pd., dan Ari Suryawati Secio Chaesar, M.Pd. Selain itu, dua mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Akhmad Mukhibun, S.Pd. dan Dwiana Nur Rizki Hanifah, S.Pd., juga ikut serta.

Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Prof. Dr. Andayani, M.Pd. yang menjelaskan pentingnya literasi sastra anak sebagai media pembelajaran karakter yang efektif. “Literasi sastra merupakan media pembelajaran karakter yang disampaikan secara halus melalui penceritaan. Ini membantu pembentukan karakter seperti peduli sosial, berani, dan cinta bangsa, dengan daya lekat yang kuat pada pikiran anak-anak,” jelas Prof. Andayani.

Prof. Dr. Suyitno juga menyampaikan bahwa konsep literasi sangat erat kaitannya dengan teks. “Manusia hakikatnya adalah teks, dan dalam literasi, manusia harus terus memperkaya dirinya dengan bacaan. Literasi harus berkelanjutan dan tidak boleh berhenti,” tegas Prof. Suyitno.

Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. Septi Yulisetiani, M.Pd., yang membahas “Pengembangan Literasi Anak dengan Media Karya Sastra.” Dr. Septi menguraikan bahwa karya sastra seperti puisi, cerita anak, cerita rakyat, pantun, drama, dan film animasi dapat digunakan untuk mengembangkan literasi anak melalui tahap pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. “Kegiatan yang bisa dilakukan meliputi membaca buku, menyampaikan isi buku, mengunjungi perpustakaan, membentuk komunitas baca, menulis buku harian, dan kreasi majalah sekolah,” jelas Dr. Septi.

Ari Suryawati kemudian memaparkan materi mengenai “Penulisan Buku Cerita Anak Bermuatan Kearifan Lokal bagi Guru Sekolah Dasar.” Ia menjelaskan proses kreatif penyusunan cerita anak yang mencakup tahap pratulis, menulis, merevisi, menyunting, dan menerbitkan. “Proses ini diawali dengan pengembangan gagasan, pengumpulan bahan cerita, penetapan judul, pemilihan tokoh, dan penyusunan sinopsis, hingga revisi dan penerbitan,” terang Ari Suryawati.

Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dan sesi tanya jawab antara peserta dan pemateri, yang berlangsung dengan penuh antusias.

Akhmad Mukhibun, Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UNS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan