Jogja – Tarung Derajat adalah seni bela diri asli Indonesia yang diciptakan oleh Achmad Dradjat, yang dikenal sebagai Aa Boxer atau Sang Guru Tarung Derajat. Teknik ini dikembangkan sejak tahun 1960-an berdasarkan pengalaman bertarung di jalanan Bandung. Seni bela diri ini resmi diakui sebagai olahraga nasional dan telah menjadi bagian dari latihan bela diri dasar di TNI Angkatan Darat serta Brigade Mobil Polri.
Deklarasi resmi Tarung Derajat sebagai seni bela diri dilakukan pada 18 Juli 1972 di Bandung. Ciri khas Tarung Derajat adalah teknik serangan agresif, yang mencakup pukulan, tendangan, bantingan, kuncian, serta sapuan kaki. Salam persaudaraan “Box!” menjadi pengikat erat antar anggotanya. Seni bela diri ini memiliki filosofi utama “memanusiakan manusia”, bertujuan membentuk pribadi yang utuh melalui latihan fisik, mental, dan nurani.
Menurut Yusuf Randie, S.H., pembina Tarung Derajat Satlat Dopper, latihan di Yogyakarta kini terbuka bagi pelajar SD, SMP, SMA, dan masyarakat umum. Pada 24 Oktober 2024, Keluarga Olahraga Tarung Derajat Satlat Dopper resmi berdiri di Yogyakarta, yang bernaung di bawah Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat. Melalui pendekatan “Memanusiakan manusia yang berhakikat manusia,” diharapkan seni bela diri ini dapat menjadi wadah positif bagi para peserta.
Rendi, salah satu pengurus, menyatakan, “Program pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi fisik dan keterampilan bela diri bagi pelajar dan masyarakat, sehingga mereka dapat menjaga kebugaran dengan baik.”
Kang Aan, pelatih Tarung Derajat Satlat Dopper, menambahkan harapan agar program ini dapat melahirkan atlet bela diri berkualitas di Yogyakarta yang berkontribusi untuk nusa dan bangsa. Di sisi lain, Dhoto Among, bendahara Satlat Dopper, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program penjaringan atlet sejak dini, bekerja sama dengan para pembina dan pelatih.
Kang Afif, sekretaris Satlat Dopper, menyatakan antusiasme para pelajar untuk bergabung cukup tinggi, terutama di kalangan mereka yang bercita-cita menjadi anggota TNI atau Polri. “Kami mendukung sepenuhnya anak-anak yang berprestasi dan ingin meraih cita-cita tersebut,” ujarnya.