Surakarta — Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Surakarta menggelar Sidang Terbuka Senat dengan agenda Wisuda Periode III Tahun 2025 yang meliputi program Diploma Tiga, Sarjana Terapan, dan Profesi.
Sebanyak 1.756 wisudawan resmi dikukuhkan dalam upacara yang berlangsung khidmat dan penuh haru di Gedung Pertemuan Poltekkes Surakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Kementerian Kesehatan RI, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, unsur pimpinan daerah, dan para orang tua wisudawan. Dalam prosesi ini, Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta, Sudiro, S.Kp., Ners., M.Pd.,memimpin jalannya sidang senat sekaligus menyampaikan laporan pendidikan dan hasil capaian akademik tahun 2025.
Suasana haru sempat menyelimuti ruangan ketika pihak kampus menyerahkan dokumen pendidikan kepada keluarga almarhumah Mahmudah Surya Wardani, salah satu wisudawati program D3 Keperawatan yang meninggal dunia sebelum sempat mengikuti prosesi wisuda.
Dalam keterangannya kepada awak media, Direktur Poltekkes Kemenkes Surakarta, Sudiro, S.Kp., Ners., M.Pd., menyampaikan rasa bangga atas capaian para lulusan tahun ini.
“Tahun ini ada sebanyak 1.756 wisudawan yang terdiri dari lulusan Diploma Tiga, Sarjana Terapan, dan Profesi. Kami berharap seluruhnya segera terserap di dunia kerja dan memberikan kontribusi terbaik dalam pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkap Sudiro.
Ia juga berpesan agar para lulusan selalu menjaga integritas dan profesionalisme di lapangan.
“Tingkatkan terus kompetensi, bekerja dengan baik dan amanah agar mampu memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Poltekkes Surakarta berkomitmen membentuk tenaga kesehatan yang siap menjawab tantangan zaman,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Albertus Yudha Poerwadi, SE., M.Si., CA., CPMA., yang turut hadir dalam acara wisuda, menyampaikan apresiasi atas kiprah Poltekkes Surakarta dalam mencetak lulusan dari berbagai program studi unggulan.
“Poltekkes Surakarta ini unik, karena memiliki banyak program studi langka yang tidak dimiliki perguruan tinggi lain, seperti akupunktur dan terapi wicara. Profesi-profesi ini kini semakin dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.
“Kami berharap para lulusan dapat segera mengisi kebutuhan di berbagai fasilitas kesehatan, termasuk puskesmas dan rumah sakit. Untuk jurusan yang sudah besar seperti keperawatan dan kebidanan, kami juga mendorong agar bisa terserap secara internasional, karena banyak negara seperti Jepang, Jerman, dan Arab Saudi yang membutuhkan tenaga kesehatan profesional,” tambahnya.
Prosesi wisuda juga dimeriahkan dengan persembahan lagu dari perwakilan wisudawan dan ditutup dengan doa bersama. Momen kebersamaan antara wisudawan, keluarga, dan jajaran civitas akademika menjadi penutup indah dalam perjalanan panjang para calon tenaga kesehatan muda tersebut.