TNI AD Perkuat Pertahanan Nasional, Targetkan 750 Batalyon Teritorial pada 2029

Jakarta – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapkan langkah besar dalam memperkuat sistem pertahanan nasional melalui pembentukan hingga 750 Batalyon Teritorial Pertempuran (YTP) pada tahun 2029 mendatang. Program ini menjadi bagian penting dari strategi pembangunan kekuatan darat yang berorientasi pada pemerataan keamanan dan ketahanan wilayah.

Hingga saat ini, sebanyak 105 batalyon YTP telah resmi terbentuk dan ditempatkan di berbagai titik strategis di seluruh Indonesia. Penempatan satuan baru tersebut difokuskan di kawasan perbatasan negara, daerah terpencil, dan wilayah dengan potensi konflik, guna memastikan stabilitas keamanan nasional tetap terjaga secara menyeluruh.


Sinergi Pertahanan dan Pembangunan Daerah

Keberadaan YTP tidak hanya difungsikan sebagai satuan tempur, tetapi juga memiliki peran sosial-ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah penempatannya.
Selain menjaga keamanan, prajurit TNI AD yang tergabung dalam YTP turut membantu pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan ekonomi lokal, seperti membuka lahan pertanian produktif, membangun akses jalan, serta mendukung peningkatan infrastruktur dasar di desa-desa terpencil.

Pendekatan ini mencerminkan semangat pertahanan rakyat semesta (Hanrata), di mana kekuatan militer berperan aktif dalam memperkuat kemandirian wilayah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar basis militer.


Berlandaskan Konsep Optimum Essential Force

Seluruh pembangunan batalyon teritorial ini dilaksanakan berdasarkan konsep Optimum Essential Force (OEF), yaitu strategi modernisasi pertahanan yang menitikberatkan pada efisiensi, ketepatan sasaran, dan penyesuaian kekuatan militer dengan kebutuhan strategis nasional.
Penerapan konsep ini memastikan pembangunan satuan dilakukan secara bertahap dan terukur, selaras dengan arah kebijakan Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Proses realisasi proyek ini juga melibatkan kerja sama lintas lembaga, antara lain TNI AD, Kemhan, pemerintah daerah, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), serta sejumlah instansi terkait pengelolaan sumber daya lahan dan wilayah.


Dampak Strategis terhadap Pertahanan Nasional

TNI AD menargetkan agar kehadiran YTP di berbagai daerah mampu memberikan efek tangkal terhadap potensi ancaman dari luar maupun dalam negeri.
Lebih dari itu, keberadaan satuan teritorial diharapkan dapat menjadi penopang stabilitas sosial dan ekonomi, terutama di kawasan yang sebelumnya minim perhatian pembangunan.

Dengan dukungan pendanaan dan ketersediaan lahan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, pembangunan YTP akan memperkuat postur pertahanan darat Indonesia secara signifikan menjelang 2029.
Jika target 750 batalyon tercapai, Indonesia akan memiliki jaringan kekuatan teritorial yang solid—mampu menjaga kedaulatan, sekaligus berperan nyata dalam pembangunan nasional dari pinggiran.


Sumber: merangkum dari paparan Indo Defense 2025.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan