SOLO-KABARJOGLO.COM.Minggu, 13/08/2017 pukul 19.45 s.d 22.12 berlangsung Musyawarah Wilayah IV Pemuda Pancasila Propinsi Jawa tengah dengan mengusung tema “Wujudkan cita-cita Proklamasi Dengan Pancasila Sebagai Idiologi Bermasyarakat
Berbangsa Bernegara” dengan penanggung jawab kegiatan Ir. Piala Simanjuntak ( Pengurus Pusat Pemuda Pancasila) dihadiri Lk 500 orang.bertempat di Sumaryo Grand Ballroom, Hotel Sunan Jln Ahmad Yani No.40 Kel. Kerten,Kec.Laweyan Kota Surakarta.
hadir pula dalam kegiatan tersebut Ganjar Pranowo,SH,M.IP( Gubernur Jateng),Mayjend TNI Tatang Sulaiman (Pangdam IV/Dip),Irjen Polisi Condro Kirono ( Kapolda Jateng),FX Hadi Rudiatmo ( Walikota Surakarta),Kolonel Inf Widi Prasetijono ( Danrem 074/Wrt),Kolonel Inf Jimmy Ramos Manalu (Asintel Kasdam IV/Dip),AKBP Ribut Hary Wibowo ( Kapolresta Surakarta)Letkol,Inf Edwin Apria Candra,SE ( Dandim 0735/Ska).Ferry Wawan Cahyono ( Wakil Ketua DPRD Jateng),Japto Suryo Sumarno ( Ketua Umum Pemuda Pancasila,Ir. Piala Simanjuntak ( Pengurus Pusat Pemuda Pancasila),Edi Rumpoko (Ketua Carataker MPW PP Prov Jateng)Drs.H .T.M Nurlif,SE ( Sekjen MPN Pemuda Pancasila),Wisnu Suhardono (Ketua DPD Partai Golkar Jateng)
Fenomena saat ini banyak warga masyarakat yang hanya menempatkan Pancasila sebagai slogan belaka dan tidak melaksanakan secara murni dan konsekuen. Sebagai akibatnya saat ini kita mengalami berbagai permasalahan dan ketimpangan – ketimpangan seperti praktek KKN yang masih merajalela, konflik SARA. masalah disintegrasi bangsa, pro kontra amandemen UUD 1945. permasalahan kemiskinan dan ketidakadilan dan persoalan – persoalan Iain yang harus segera dicarikan solusinya.
Pancasila mencakup nilai nilai etika dan moralitas. nilai nilai kemanusiaan dan keadilan, nilai-nilai persatuan dan kebersamaan, demokrasi ekonomi kerakyatan. dan kesetaraan sosial. Kita harus kembali kepada Pancasila sebagai solusi terbaik bagi permasalahan yang muncul saat ini. Pancasila harus menjadi sumber energi kehidupan bangsa, nilai-nilai Pancasila harus kita reaktualisasikan dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Pancasila harus dijadikan roh kekuatan bangsa ini supaya dapat maju dan sejajar dengan bangsa Iain.
Untuk itu saya harapkan pelaksanaan Musyawarah Wilayah VI Pemuda Pancasila Jawa Tengah dapat berjalan dengan lancar. Selanjutnya Pengurus Pemuda Pancasila dapat membuat terobosan-terobosan dalam upaya memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila secara murni dan konsekuen. Dan sesuai tema “Mewujudkan Cita-cita Proklamasi dengan Pancasila Ideologi Bermasyarakat
Berbangsa Bernegara” semoga Pemuda Pancasila dapat menjadi garda terdepan dalam mendukung penyatuan bangsa melalui makna pengamalam Pancasila. ujar dalam sambutan FX. Hadi rudiatmo
Kelengkapan dari seluruh unsur TNI-polri yang suatu bentuk kebanggaan, perlu saya menggaris bawahi terkait Pemuda pancasila dimana kita adalah Ormas berbasis masa, perlu diketahui bahwa di negara kita belum pernah melihat Pimpinan Daerah yang mencatat, apalagi memberikan penghargaan kepada masyarakat padahal mereka dipilih oleh masyarakat. Suatu kerjasama di dalam kebersamaan kerja, itu yang kita harapkan.
Perlu dicatat Pemuda Pancasila suatu organisasi yang dilahirkan bukan untuk politik tetapi karena panggilan sejarah dan sebuah Organisasi Paramiliter Indonesia yang didirikan oleh Jenderal Abdul Haris pada tanggal 28 Oktober 1956 yang tanggalnya bersamaan dengan hari Kebangkitan Nasional. Kami Bertanah Air satu Tanah Air Indonesia, Berbangsa satu Bangsa Indonesia, dan Berbahasa satu Bahasa Indonesia.
Perjalanan sebuah organisasi tidak ubahnya perjalanan hidup seorang manusia, penuh warna dan dinamika. Di dalamnya juga pentahapan hidup yang menunjukkan adanya proses perubahan yang satu waktu bisa berarti gerak maju dan di lain waktu berarti gerak mundur. Semua dinamika itu berlangsung begitu saja sebagai sebuah kemestian sejarah yang tidak bisa dielakkan, sekaligus sebagai bukti bahwa idealnya hidup harus selalu berarti gerak positif atau perubahan menuju suatu tatanan yang lebih baik.
Sebagai sebuah organisasi, Pemuda Pancasila yang didirikan oleh IPKI (Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 28 Oktober 1959 juga memiliki sejarah yang penuh warna dan dinamika. Fase pendiriannya di pengujung tahun 50an ditandai dengan perjuangan politik untuk menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana diamanatkan oleh Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Pada fase inilah karakter organisasi dan orientasi ideologi Pemuda Pancasila terbentuk. Manifestasi dari karakter organisasi dan orientasi ideologis dimaksud tersermin dari sikap dan komitmennya yang teguh untuk tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara dan perekat ke Bhinnekaan bangsa.
Arah kegiatan organisasi lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ke tingkat basis. Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), Provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), Kota/Kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), Kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di Kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah.
Mereka terwadahi dalam organasasi yang solid, dengan mengedepankan unsur keberagaman diantaranya pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku, dan agama. Mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.(iws)