Belajar dari Kesalahan dan Kesenangan di Outbound Pringgodani

Outbound menjadi wisata alternatif masyarakat sebagai pereda stress dari rutinitas harian, jika anda ingin melepas penat menikmati liburan ada baiknya berkunjung ke Pringgondani Outbound and Training Center. Lokasinya mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat, dari Solo hanya memakan waktu kurang lebih 1 jam untuk sampai kelokasi yang berada di Dukuh Kebonduren , Desa Demangan Kec. Sambi Kab. Boyolali.

Jika berkunjung ke Pringgondani  mata anda akan dimanjakan area persawahan luas dan hijaunya pepohonan sekitar desa, selain itu keramahan warga sekitar akan membuat anda merasa nyaman seperti pulang kekampung halaman.

Pringgondani menyediakan paket lengkap yang bisa menjadi pilihan anda bersama keluarga , teman atau rekan kerja. Outbound (Transport PP, Snack, MakanBox, Dokumentasi, Durasi  6 jam, dan Game Outbound, LDK (Durasi 1 Hari 1 Malam, Transport PP,Makan 3x, Snack 3x, Dokumentasi dan Transport PP), English Camp, Meeting, Reunion dan Home Stay.

Fasilitas tersedia lengkap mulai dari Mushola, Parkir, Toilet, Ruang Serba Guna, dan, Rest Room, selain itu Pringgondani juga memiliki beberapa Wahana Edukasi diantaranya Flying Fox, Wall Climb, Bamboo Gap, Elvy Walk, Hanging Bridge.

Tidak ketinggalan Resto Desa menjadi fasilitas cukup unggul dimana Pringgondani menyediakan sajian khas Nusantara, Tumpeng, Nasi Kuning, Pecel, Nasi Goreng merupakan beberapa kuliner yang memikat.

Warsito (kiri) saat Pengarahan LDK bersama Instruktur TNI

Warsito selaku pemilik Pringgondani mengaku awal mendirikan  bangunan seluas 7 hektar disamping rumahnya dijadikan sebuah Sekolah Alam. Tapi banyaknya pengunjung dewasa dalam rangka pelatihan kerja atau multi training. Akhirnya Warsito mengubah image Pringgondani menjadi Outbound and Training Center.

Sejak berdiri di tahun 2009 Warsito memanfaatkan kemampuan bahasa Inggris yang ia tempuh dahulu hingga sekarang membuat dirinya sering didatangi Turis Mancanegara.Khusus Turis Warsito menyediakan Paket Simple Life dimana wisatawan dapat mengeksplore kehidupan sederhana warga desa mulai dari  memasak, mengajarkan bahasa daerah dasar,bermain dengan alam yang dapat menumbuhkan pengalaman dan pembelajaran baru mengenai kehidupan. “Tidak ada kemewahan dalam tempat saya karena memang kami mengajarkan cara hidup sederhana” ujarnya.

Berbagai karakter pendatang sudah ia temui bahkan peserta Workshop Pemanfaatan  Sinar Matahari dan Biogas dari Universitas Harvard. Kesulitan bergaul, beradaptasi dan makanan bisa dihandle oleh Warsito, Koordinator Harvard pun mengakui kemampuannya. “kebanyakan dari luar daerah Sekolah berskala Intrernasional, Turis Eropa, Asia, Afrika hingga tetangga sebelah Timor Leste”, imbuhnya.

Mushola Pringgondani merupakan saksi bisu penghargaan untuk Warsito dari Team Workshop peserta Dubai. Warsito menyadari usahanya dapat memberikan dampak positif bagi warga sekitar, ia mempercayakan kepengurusan keamanan, parkir kepada KarangTaruna Desa  sedangkan sajian kuliner daerah diatur oleh Ibu-Ibu anggota PKK Desa. Kebanggaan lain dari Outbound Pringgondani menyajikan kesenian Keroncong, Campursari, Angkringan dan SeniTari kepada Turis Mancanegara agar mereka lebih mengenal Indonesia penuh akan pesona.

 

Penulis : Dwi Nur Hayati

Pos terkait

Tinggalkan Balasan