Solo, Kabarjoglo.com – Suasana bahagia penuh ketenangan berlangsung saat pertemuan antara tamu undangan berdandan lengkap adat jawa dengan pihak Keraton Surakarta sebagai pemberi gelar Sinuhun Tedjowulan selaku pemberi gelar menyempatkan sesi foto bersama penerima gelar bangsawan bagi mereka yang memiliki prestasi di berbagai bidang kegiatan atau pekerjaan.
Neni Livia Pemilik Batik Dayoni merupakan salah satu peserta undangan yang mendapatkan gelar Nyi Mas Tumenggung Neni Sariraringrat, Neni menarik perhatian diantara puluhan undangan siang itu dengan busana kebaya anggun berwarna hijau tua.Pengusaha Batik asal Solo ini mendapatkan kehormatan dibidang budaya jawa yang paling melekat di masyarakat luar ataupun dalam negeri.
Selama 20 tahun merintis karir sebagai pengusaha ia merasakan pahit manisnya berjuang demi sesuatu yang ia impikan dari remaja.Terbukti usaha Neni tidak sia-sia, kini ia memiliki beberapa outlet yang tersebar di Indonesia khususnya Pulau Jawa ada di Surabaya, Jakarta, dan Solo bertempat di Paragon Mall UG 110 A. Batik Dayoni menyajikan berbagai busana cantik dan menawan dari Batik Tulis hingga Batik Sutera tersedia.
Anak sulung dari 3 bersaudara ini sedari awal memang mempunyai ketertarikan didunia busana impiannya memiliki butik bisa tercapai didukung oleh sang suami yang sudah terjun dalam usaha batik eskpor.
“Saya dulu kuliah bahkan melenceng jauh dari hobi, tapi ya akhirnya kesampaian jadi pengusaha dan desainer batik sendiri”, ujarnya.
Usaha yang ia tekuni dari hobi membuahkan hasil luar biasa terlebih pangkat yang ia pangku sekarang lebih membuat dirinya bersemangat dalam menjaga warisan nusantara.
Merupakan beban yang tidak mudah disamping “uri-uri budaya jawi” juga memantapkan sikap yang harus ia emban sebagai penerima gelar. Namun ia merasa bangga menjadi salah satu dari sekian banyak orang dimana usaha dan karyanya dapat dihargai Keraton Surakarta. Ibu 3 anak ini berharap Batik akan terus menjadi warisan yang tak akan termakan jaman
“semoga batik terus berkembang karena kemarin sempat meredup karena batik merupakan kebanggaan yang berharga milik Indonesia”, imbuhnya.