Sibat Joyosuran, Siaga Bencana, Kembangkan Pertanian Modern Kali Jenes

Kusyani (dua dari kanan) penyerahan simbolik tanaman
Kusyani (dua dari kanan) penyerahan simbolik tanaman

Solo, Kabarjoglo.com – Menangani Bencana Sosial Sibat Joyosuran Mengembangkan Pertanian Modern Kali Jenes Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Joyosuran mengadakan kegiatan penghijauan dengan label Area Pertanian Modern Lahan Terbatas Kali Jenes, Minggu (29/04/2018).

Program perdana Sibat Joyosuran diikuti oleh banyak partisipan mulai dari anggota Sibat Surakarta, Pramuka Peduli, Saka Bhayangkara, Saka Wira Kartika, KTNA, PMI, LPMK, PKK, PJT dan Staff Kelurahan. Program Pertanian Lahan Terbatas ini berupaya untuk memerangi bencana sosial yang cukup memprihatinkan di wilayah Joyosuran khususnya sungai Jenes.

Bacaan Lainnya

Kusyani selaku Ketua Sibat Joyosuran mengungkapkan dengan terlaksananya program Pertanian Modern di lahan terbatas sungai Jenes berupa penanaman sayur mayur Cabe, Pare, Oyong, Bayam, Selada Timun dan Terong dapat memberdayakan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan sosial.

Selain sayuran Pemerintah Joyosuran juga ikut andil dalam penghijauan dengan memberikan bantuan berupa tanaman pohondimana selain untuk penghijauan juga dimaksudkan sebagai aksi peduli sungai.

“Saya ingin masyarakat ikut peduli dengan lingkungan sungai maka dari itu kami bermitra dengan Sibat Joyosuran mengadakan program Pertanian Modern,” ujar Suwarno, Lurah Joyosuran.

Meskipun baru 4 bulan Sibat Joyosuran berdiri namun Kelompok ini sudah memikul tanggung jawab perawatan penamanan awal dengan menggandeng Karang Taruna.

“Saya berharap Karang Taruna sebagai generasi penerus haruslah sadar akan lingkungan dan kami bersyukur Karang Taruna Jaya Muda Bakti cukup tinggi dalam mengapresiasi kegiatan Sibat”, ujar Kusyani.

Setelah perawatan tiga bulan penanaman nantinya Sibat Joyosuran akan mengagendakan panen bersama warga dan hasilnya dapat dibagikan dengan sistem Barter.

Anggota Sibat memanfaatkan lahan sempit sungai Jenes sebagai penghijauan kota dengan metode penanaman Pertomina dan Polibek yang nantinya saat panen dapat dijual dengan harga sangat murah kepada masyarakat.Warga juga dapat mengembangkan pertanian modern meneruskan program Sibat dengan bertukar bibit dan media tanam.

Sibat yang baru terbentuk 4 bulan lalu ini juga menggiatkan program peduli sungai dimana akan dipasang MMT bertuliskan “Sampah mu Bukan Untuk ku” di perbatasan Kelurahan Joyosuran-Semanggi dan Joyosuran-Serengan untuk menyadarkan masyarakat akan pencemaran lingkungan sungai.

Seperti yang diketahui dulu banyak warga membuang sampah sembarangan, pemerintah bekerjasama dengan cyberling memberikan sanksi pada mereka yang melakukan tindakan tersebut berupa sanksi moral. Tetapi sejauh ini banyak dari warga lingkungan sekitar sudah mulai sadar akan pentingnya menjaga sungai,

“dulu kalau ketahuan cyberling mereka disuruh ambil sendiri sampah yang mereka buang di sungai tapi Alhamdulillah masyarakat sudah mulai berubah lebih baik”, ujar Suwarno.

Pemerintah Kelurahan Joyosuran mendukung penuh program Sibat dan selanjutnya untuk program jangka panjang dari Pertanian Lahan Terbatas pemerintah berupaya membangun Wisata Kampung. Membangun tamanisasi dengan berbagai sayur mayur dan jenis tanaman lain , menyediakan tempat duduk di tepi sungai dengan fasilitas Wifi Gratis menjadi PR pemerintah yang tentunya harus didukung oleh warga dan lembaga lingkungan kota Surakarta.

Sibat Joyosuran sendiri juga dalam target kedepan ingin memberdayakan lingkungan sungai Jenes menjadi edukasi dibidang pertanian sayuran dan tanaman.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan