Salah satu rangkaian acara Pameran Seni Visual “MILANGKORI” dilakukan kegiatan FGD yang dihadiri wakil dari seniman, komunitas, praktisi, sanggar, dan wakil instansi pemerintah Kota Cirebon sejumlah 22 (dua puluh) peserta, dimana diskusi ini mengupas pemilihan nama gedung melalui beragam aspek, seperti unsur lokalitas, sesuai dengan fungsi dan peruntukan gedung, nama mudah diingat serta mudah penyebutannya.
Hasil dari diskusi ini menghasilkan sejumlah nama alternatif yang nantinya akan diajukan kepada Walikota Cirebon agar dipilih sebagai nama gedung yang sementara ini dinamakan Galeri Disporabudpar.
Diskusi yang dimoderatori oleh Basnendar Herryprilosadoso, S,Sn., M.Ds (Dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta) dengan notulen oleh Zuliati, S,Sn., M.Sn (PLP Prodi Seni Murni FSRD ISI Surakarta) berlangsung pada Sabtu, 19 Oktober 2019 mulai jam 09.00 wib berlokasi di Galeri Disporabudpar, yang bertempat di Komplek Perkantoran Jl.Brigjen Dharsono, By Pass, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat
Diskusi berlangsung menarik dikarenakan banyaknya aspek yang perlu diperhatikan untuk penamaan gedung, selain memperhatikan faktor aspek lokalitas, maka diputuskan mengambil nama tokoh bersejarah yang punya kontribusi terhadap seni budaya Cirebon.
Peran civitas akademik FSRD ISI Surakarta walau berperan hanya sebagai fasilitator namun akan dicatat dan berkontribusi langsung pengembangan dan peningkatan seni budaya, khususnya di Kota Cirebon, sehingga Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa terwujud dengan bentuk yang nyata.
