Solo, Kabarjoglo.com – Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu berdiri tegak diatas punggung warisan budaya leluhurnya. Haul merupakan salah satu produk budaya dalam Islam untuk memperingati hari wafat seseorang yang diadakan setiap satu tahun sekali. Tradisi haul meupakan perwujudan dari rasa hormat dan cinta kepada para leluhur yang diyakini memiliki arti penting dalam menyebarkan ajaran kebaikan kepada masyarakat.
KH. Abdurrahman Wahid atau yang kita kenal dengan GUS DUR, merupakan Guru, Bapak, dan Teladan bangsa, yang dengan gigih dan tiada lelah untuk terus berjuang dan membimbing bangsa Indonesia agar selalu setia pada jati diri bangsa sebagai bangsa yang beragam, dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia Garuda Pancasila.
Dalam rangka mengenang dan menularkan semangat juang GUS DUR yang merupakan guru, bapak dan teladan bangsa, dan menyongsong kelahiran GUS DUR muda – GUS DUR Muda yang diharapkan dapat melanjutkan perjuangan GUS DUR, maka kami berencana mengadakan acara “HAUL KE-10 KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) dengan tema “NJEJEGAKE SOKO GURU NUSANTARA”.
Berkaitan dengan “Njejegake Soko Guru Nusantara” merupakan peristiwa Gus Dur Menyampaikan Pandangan-pandangan diawal tahun 2006 mengajak kita membuat semacam “resolusi” untuk kelangsungan kehidupan bangsa dan negara dipandang dari berbagai perspektif terutama dibidang Politik, mengingat kehidupan bangsa dan negara Indonesia harus benar-benar ditopang oleh pilar atau soko (penyangga) yang dapat menjadikan negara yang benar dalam berbagai perspektif kehidupannya.
HM Faishol Rozaq Salah satu Panitia Haul ke-10 KH Abdurrahman Wahid menjelaskan kepada awak media, kami menargetkan 10.000 masyarakat se Solo Raya dari berbagai lapisan masyarakat dapat menghadiri acara “HAUL KE-10 KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) DAN NJEJEGAKE SOKO GURU NUSANTARA.
Adapaun Rangkaian kegiatan diantaranya BEDAH BUKU “MENJERAT GUS DUR” pada tanggal 7 Februari 2020 pukul 13.00 -16.00 di Pondok Pesantren Al-Muayyad Surakarta dengan pembicara Virdika Rizky Utomo (Penulis Buku “Menjerat Gusdur”), Bapak Wahyu Muryadi ( Mantan Ka biro Protokol era Presiden KH. Abdurrahman Wahid),KH. Imron Rosyadi Hamid (PCINU Tiongkok) dan Ngatawi Al Zastrow (Moderator) dengan Peserta 1.200 Audiens (Umum. Santri & Mahasiswa)
Acara Puncak HAUL KE-10 KH. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR) Jumat, 07 Februari 2020 Pukul 19.00 sd selesai di Pendopo Balaikota Surakarta Dengan testimoni KH. Nasihin Hasan (Mauidhoh Hasanah), H. Masduki Baidlowi (Testimoni), Wahyu Muryadi (Testimoni), Anita Ashvini Wahid( Sambutan Keluarga GUSDUR, Tokoh Budayawan,Tokoh Lintas Agama,Dan Lain Lain. Dimeriahkan Oleh seniman Kirun dan Hadrah Ayyada, Diperkirakan Jumlah Hadirin sebanyak 10,000 Jama’ah
Turut Mengundang Keluarga Besar KH Abdurrahman Wahid,Keluarga Besar Pemerintah Kota Surakarta,Keluarga Besar PB XII Kasunanan Surakarta,Keluarga Besar PCNU & Warga Nahdhytn SOLO RAYA,Jamaah Ar – Risalah,Santri Pondok Pesantren SOLO RAYA,Jaringan Gus Durian dan Simpatisan pemikiran Gusdur,Masyarakat kota Surakarta dan tamu undangan,Forum hadrah surakarta, Forum komunikasi umat beragama (FKUB),Jamuro dan jamuri.
Untuk informasi dan Skretariat di jl sidoasih Todipan Purwosari Surakarta tlp 0878 3518 4161,pondok pesantren al-muayyad Jln KH Samanhudi Nomor 4 mangkuyudan Surakarta telepon 0271714821, CP HM Faishol Rozaq HP 081 1264 0113, pondok pesantren Az zayadiy , Krisna FM, Metta FM ,komunitas Gus Durian Solo Raya