Sukoharjo – Kodim 0726/Sukoharjo mendirikan Kampung Pancasila di Dukuh Nglayang, Desa Klumprit, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Pendirian Kampung Pancasila tersebut diinisiasi oleh Kodim 0726 Sukoharjo dan diresmikan Bupati, Etik Suryani, Kamis (31/3/2022). Hadir dalam peresmian tersebut Wakil Bupati, Agus Santosa, Dandim Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, S.I.P., M.I.Pol, dan Kapolres, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Dandim menyampaikan, Kampung Pancasila menggambarkan dimana NKRI terdapat keberagaman suku, ras, agama, dan adat istiadat sehingga pencanangan Kampung Pancasila tersebut sangat penting untuk dilaksanakan. “Pencanangan ini dalam upaya untuk menggelorakan kembali semangat hidup gotong-royong, terciptanya kerukunan umat beragama, saling menghormati dan menghargai antar masyarakat serta memutus penyebaran paham-paham radikal, dan intoleran,” terang Dandim.
Menurutnya, Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan dasar dari pemerintahan sistem penyelenggaraan negara dan sebagai pegangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan Kampung Pancasila diharapkan masyarakat mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi kaum milenial atau generasi muda.
“Masyarakat Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika, memiliki berbagai latar belakang suku, agama dan ras, keberagaman ini harus dikelola dengan baik, agar tidak berpotensi dapat menimbulkan konflik yang dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu.
Sementara itu, Bupati Etik Suryani mengapresiasi Kodim 0726 Sukoharjo yang telah menginisiasi berdirinya Kampung Pancasila. Menurutnya, Pancasila merupakan idiologi bangsa Indonesia dan juga pandangan hidup. Sebagai pandangan hidup, Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang telah digagas dan dikaji oleh para tokoh terdahulu.
“Pancasila dianggap memiliki nilai-nilai paling sesuai untuk menuntut keberlangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, nilai-nilai tersebut memperhatikan segala aspek dalam kehidupan. Dewasa ini, nilai-nilai Pancasila mengalami ketimpangan-ketimpangan yang mengakibatkan pudarnya nilai-nilai Pancasila. Ketimpangan itu terjadi karena kurangnya kedasaran masyarakat dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
Adanya pengaruh globalisasi juga memperingaruhi nilai-nilai Pancasila, arus globalisasi dapat memberikan peluang dan juga ancaman. Peluang tersebut dapat digambarkan bahwa globalisasi dapat memiliki pengaruh bagi pertumbuhan dan pembangunan bangsa dan negara. Sedangkan ancamannya dapat digambarkan berupa kekhawatiran yang terjadi terhadap tergerusnya identitas bangsa Indonesia.
“Untuk itu saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas penyelenggaraan kegiatan peresmian Kampung Pancasila ini. Saya harap Kampung Pancasila Dukuh Nglayang Desa Klumprit dapat menjadi contoh bagi kelurahan/desa lain di Sukoharjo,” tegas Etik