Puncak Acara Hari Raya Nyepi, Dharma Santi Simakrama Saling Maaf-Memaafkan

Solo, Kabarjoglo.com – Dharma Santi / Simakrama merupakan puncak acara Hari Raya Nyepi Agama Hindu, untuk itu umat Hindhu di Solo menggelar acara peringatan dengan mengangkat tema “Aktualisasi Nilai TAT TWAN ASI Dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Maju” yang dihadiri Walikota Solo diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan Tmso, jajaran PNS dan Pemkot Solo, TNI Polri. Bertempat di Pendapi Gede Balaikota Solo. Minggu (3/4/2022) pagi.

Bacaan Lainnya

Hari Raya Nyepi diawali dengan padusan atau melasti di Umbul Pengging pada tanggal 26 Februari 2022 yang merupakan upacara adat yang bertujuan untuk membersihkan aura negatif. Tawur Agung Kesanga pada tanggal 2 Maret 2022 yang merupakan upacara Bhutayadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselarasan alam, dilanjutkan doa lintas 6 agama di Pendopo Pucangsawit pada jam 20.00 WIB. Esoknya pelaksanaan Catur Brata Penyepian di rumah masing masing. Sebagai acara puncak 3 April 2022 Dharma Santi/Simakrama saling maaf memaafkan.

Dalam kesempatan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Solo, Ida Bagus Komang Sarnawa menjelaskan“Pada rangkaian acara sebelumnya yaitu Catur Brata Penyepian yaitu Umat Hindu tidak menyalakan api, tidak bekerja maupun berpergian dan tidak melakukan senang-senang. Dalam hati Umat Hindu.itu semua dilakukan untuk mengintropeksi diri supaya pikiran tidak kemana-mana. Hanya fokus melaksanakan mengayu bagya bersykur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian puncaknya pada hari ini,” tuturnya

Rangkaian acara Dharma Santhi diawali dengan Atur Piuning yang dilaksanakan sebagai suatu upacara memohon restu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Para Bathara atau leluhur agar diberi keselamatan.

Pada puncak perayaan diharapkan dapat terwujudnya bangsa yang tenteram, damai, menjadikan masyarakat yang toleran serta menciptakan persatuan dan keharmonisan dalam kemajemukan Bangsa Indonesia. “Jadi kita moderasi yang berkaitan dengan toleransi. Tat Twam Asi ini mempunyai arti saya adalah kamu. Jangan coba-coba mencubit orang lain kalau tidak ingin dicubit. Jangan kamu menyakiti orang lain kalau tidak ingin disakiti,” tuturnya.

Turut hadir Walikota Solo, Gibran Rakabuming yang diwakilkan oleh Asisten Pemerintahan Kota Solo, Tamso. Ia menjelaskan “Dharma Santhi kali ini dengan, Gibran tetap menyambut dan mengapresiasi pelaksanaan Dharma Shanti di Balai Kota Solo. Sehingga Gibran siap menfasilitasi tokoh-tokoh agama yang berkaitan dengan Balai Kota Solo sebagai tempat warga berkegiatan” jelasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan ” Kegiatan berjalan tanpa ada kendala, toleransi di Kota Solo sangatlah bagus. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya Kota Solo sebagai kota paling toleran nomer 9. Sehingga kita bisa hidup berkesinambungan dan rukun tanpa mengganggu peribadatan agama lain,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan